Banda Aceh (ANTARA News) - Upaya pencarian korban pesawat Nomad TNI AL yang jatuh di kawasan perairan laut Ujung Kareueng, Kota Sabang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) terus dilakukan dibantu para nelayan, Tim SAR dan Satpol Airud serta jajaran TNI lainnya di wilayah itu. "Masyarakat nelayan ikut berpartisipasi dalam upaya pencarian para korban pesawat udara intai maritim milik TNI AL," kata seorang warga Kota Sabang, Adnan Hasyim, mantan lurah Cot Ba`U Sabang yang dihubungi ANTARA News dari Banda Aceh, Minggu. Sementara itu Walikota Sabang, Munawarliza Zainal, membenarkan adanya peristiwa jatuhnya pesawat TNI AL jenis Nomad, sekitar pukul 11.00 WIB. Pesawat itu membawa tujuh penumpang, termasuk awak kapal dan empat diantaranya telah ditemukan dalam keadaan kritis dan akhirnya dua diantaranya tidak terselamatkan. Adnan Hasyim mengatakan, ribuan warga memadati Desa Batee Mejon, Ujung Kareng, untuk mencari dan menyaksikan peristiwa jatuhnya pesawat tersebut. "Jalan menuju ke kawasan Anoi Itam dan Ujung Kareueng, Kecamatan Sukajaya Kota Sabang macet oleh arus kendaraan roda dua dan empat karena jalan-jalan dipadati warga," katanya. Lokasi jatuhnya pesawat Nomad tersebut sekitar 50 meter dari bibir pantai Ujung Kareueng, Sabang. Sejauh ini, belum diperoleh konfirmasi dari sumber resmi atas peristiwa jatuhnya pesawat intai maritim TNI AL itu. Sementara informasi lain menyebutkan pesawat Nomad yang jatuh itu bernomor P883 dan jatuh setelah tinggal landas dari bandara Malikulsaleh, Cot Ba`u, Kota Sabang atau sekitar 16 mil laut dari Kota Banda Aceh.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007