Pada sore hari, selain banyak ditemukan pedagang kuliner khas Muntok, salah satunya yang menjadi andalan adalah satay dan otak-otak bakar di kawasan pantai tersebut pengunjung juga dimanjakan suasana romantis langit senja. "Suasana senja dengan warna langit perpaduan oranye abu-abu cukup dramatis untuk diabadikan atau dijadikan latar berfoto," kata penggemar fotografi lokal, Deddy S, Kamis.
Bentangan pantai cukup luas berpasir putih berpadu dengan ombak kecil hijau kebiru-biruan menjadi salah satu daya tarik wisatawan datang ke lokasi itu.
Menurut Deddy, lokasi itu menjadi salah satu favorit para penggemar fotografi karena selain memiliki keindahan alam laut yang asri juga aktivitas pengunjung yang selalu ramai, terutama di akhir pekan, bisa menjadi inspirasi untuk dijadikan objek karya foto.
Selain memiliki keindahan yang masih alami, tidak jauh dari Pantai Tanjungkalian berdiri kokoh bangunan peninggalan masa Kolonial Belanda berupa menara suar atau lebih dikenal dengan sebutan Mercusuar Tanjungkalian.
Menara suar Tanjungkalian merupakan sebuah bangunan peninggalan Belanda dengan arsitektur bergaya Inggris, berdiri pada 1862 dengan tinggi bangunan 65 meter dan memiliki 18 lantai.
Dari puncak menara, pengunjung bisa menikmati pemandangan dari sisi atas keindahan laut berbatasan langsung dengan Pantai Tanjungkalian dan Pantai Baturakit yang mengapit menara, serta aktivitas Pelabuhan Tanjungkalian.
Pelabuhan Tanjungkalian Muntok merupakan pintu gerbang barat Provinsi Kepulauan Babel yang menghubungkan Pulau Bangka dengan Sumatera.
Menara suar Tanjungkalian sampai saat ini masih berfungsi dengan baik dan memancarkan cahaya sejauh 25 mil untuk memandu lalu lintas laut di Selat Bangka.
Untuk sampai ke lokasi, wisatawan bisa menggunakan angkutan umum atau jasa ojek dari pusat Kota Muntok dengan jarak tempuh sekitar tujuh kilometer atau waktu perjalanan paling lama 15 menit.
Menara suar berada tepat di pinggir Pantai Tanjungkalian sehingga wisatawan selain menikmati bangunan bersejarah juga bisa melepaskan lelah di pantai indah berpasir putih tersebut.
Tepat di depan menara suar terdapat bangkai kapal tua Van Der Parra yang sengaja diletakkan di lokasi itu untuk menahan gelombang.
Halaman menara yang luas cocok untuk bermain dan beristirahat karena di sekelilingnya banyak pedagang berbagai makanan dan minuman yang siap memanjakan penikmat kuliner.
Di sebelah kanan bangunan menara suar terdapat hamparan Pantai Tanjungkalian yang selama ini menjadi lokasi berwisata andalan bagi warga di daerah itu.
Pantai berombak kecil sedang, pantai berpasir putih itu termasuk pantai dangkal sehingga cukup aman untuk berenang bersama keluarga.
Waktu yang tepat berkunjung ke Pantai Tanjungkalian adalah sore hari, selain bisa menikmati keindahan matahari terbenam, di lokasi itu juga akan dipenuhi penjaja kuliner, seperti jagung bakar, satay dan otak-otak ikan bakar yang cukup lezat dengan harga terjangkau. *
Baca juga: ASDP Muntok prediksi peningkatan penumpang terjadi mulai H-10
Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019