“Kami sudah sepakat bahwa yang terkait dengan kasus 22 dan 21 Mei, itu satu pintu. Jadi semua di bawah koordinasi Pemprov dan kami juga sudah teruskan kepada Kemenkes,” kata Widyastuti saat ditemui di kantor Kementerian Kesehatan Jakarta, Kamis.
Sementara Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Bambang Wibowo membenarkan data Pemprov DKI yaitu yang diungkap oleh Gubernur Anies Baswedan bahwa yang meninggal enam orang.
“Sementara ini iya,” kata Bambang ketika dikonfirmasi mengenai jumlah korban meninggal akibat kericuhah di Jakarta.
Menurut Widyastuti, Pemprov DKI membuka seluruh rumah sakit baik RS vertikal, pemda, maupun swasta untuk memenuhi kebutuhan dalam proses penanganan korban luka serta meninggal.
Dia menyebut paling banyak korban mengalami luka-luka ringan seperti lecet-lecet. Sementara untuk penyebab korban meninggal Widyastuti belum memberikan keterangan melainkan merujuk pernyataan Gubernur DKI Anies Baswedan pada 22 Mei.
“Bapak Gubernur sudah menyampaikan pada saat preskon kemarin penyebabnya, karena kan tidak gegabah ya untuk mengetahui suatu penyebab, tidak langsung ketahuan karena ada rambu-rambu yang harus diikuti,” kata dia.
Widyastuti menyebut korban meninggal masih dalam proses oleh tim forensik yang kemudian akan dilanjutkan dengan kajian dan sebagainya.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019