Jakarta (ANTARA News) - Realisasi defisit APBNP 2007 diperkirakan hanya sekitar 1,2 persen dari target dalam APBNP 2007 sebesar 1,5 persen dari produk domestik bruto (PDB). "Realisasi defisit diperkirakan mencapai 1,2 persen dari PDB atau lebih rendah dari APBNP yang menetapkan sebesar 1,5 persen dari PDB atau Rp58,3 triliun," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam jumpa pers akhir tahun Departemen Keuangan, di Jakarta, Sabtu. Mengenai berapa angka nominal pasti dari 1,2 persen terhadap PDB itu Menkeu belum bersedia menyebutkan karena konsolidasi berbagai pengeluaran dan penerimaan terutama pada hari terakhir tanggal 28 Desember 2007 sedang dilakukan. "Karena itu angka-angka nominalnya belum keluar hari ini. Kita akan verifikasi dengan Bank Indonesia sampai besok pagi (Minggu)," kata Sri Mulyani. Ia menyebutkan, angka nominal pasti berkaitan data-data realisasi APBNP 2007 kemungkinan baru akan muncul pada 2 Januari 2008. Sri Mulyani menyebutkan, realisasi penerimaan pendapatan negara dan hibah diperkirakan mencapai sekitar 19,2 persen dari PDB atau lebih tinggi 4,3 persen dari target dalam APBNP 2007 sebesar Rp694,1 triliun. Sementara realisasi belanja negara diperkirakan mencapai sekitar 20,4 persen dari PDB. Dalam APBNP 2007 ditetapkan sebesar Rp752,4 triliun. "Dengan kondisi seperti itu maka defisit pada 2007 diperkirakan hanya sekitar 1,2 persen dari PDB," tegas Menkeu. Meski Menkeu menolak menyebutkan angka nominal rupiah realisasi APBNP 2007 namun dalam siaran pers yang beredar disebutkan bahwa defisit anggaran pada 2007 akan mencapai sekitar Rp46,9 triliun (1,2 persen dari PDB). Perhitungan tersebut berasal dari realisasi pendapatan negara dan hibah yang diperkirakan mencapai Rp724,2 triliun (19,2 persen dari PDB) atau lebih tinggi 4,3 persen dari target APBNP 2007 sementara realisasi belanja negara diperkirakan mencapai Rp771,1 triliun (20,4 persen dari PDB). Defisit sebesar Rp46,9 triliun ditutup dengan sumber pembiayaan dalam negeri sebesar Rp69,1 triliun serta pembiayaan luar negeri netto yang minus Rp22,2 triliun.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007