Ramallah (ANTARA News)- Pejabat penting keamanan Palestina, Menteri Dalam Negeri Abdul Razzak Yehya, Sabtu mengkonfirmasikan berita-berita bahwa milisi Fatah, Brigade Syuhada Al Aqsa, telah dibubarkan dan tidak ada lagi.
Berbicara dengan radio Suara Palestina, Yehya mengatakan tindakan-tindakan untuk membubarkan semua milisi lain yang beroperasi di daerah-daerah Palestina sedang dibahas.
Ia mengharapkan mereka semua akan bekerjasama dengan rencana keamanan Palestina untuk melucuti senjata dan pelarangan itu, dan memperingatkan bahwa jika mereka tidak bersedia melakukan itu, maka pasukan keamanan akan melucuti senjata mereka dan mengumpulkan apa yang ia sebut senjata-senjata "ilegal" itu.
Ia juga mengatakan Israel telah menghentikan pengejaran terhadap warga Palestina yang dicari di Tepi Barat kendatipun Jumat dinihari tentara Israel menyerang dekat Ramallah yang berakhir dengan tewasnya seorang pengawal presiden Palestina.
Salah seorang dari pasukan keamanan yang ditugaskan untuk menjaga ketua tim perunding Palestina Ahmad Qorei juga tewas. Israel mengaku ia masuk dalam daftar orang yang mereka cari, katanya.
Para pejabat keamanan Palestina dan Israel telah membicarakan selama berbulan-bulan satu rencana untuk melucuti senjata semua kelompok milisi di Tepi Barat dengan imbalan amnesti Israel yang akan memungkinkan para anggota milisi untuk memulai kehidupan normal tanpa khawatir dibunuh atau ditahan oleh pasukan Israel.
Israel menyetujui rencana ini dan memberikan amnesti kepada ratusan anggota milisi Fatah yang setuju bergabung dalam pasukan keamanan.
Yehya mengatakan Brigade Syuhada Al Aqsa didirikan pada saat dimulainya aksi perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan Israel pada akhir tahun 2000 dan mereka semuanya adalah anggota pasukan keamanan Palestina yang membentuk milisi untuk memerangi Israel.
Akan tetapi , ketika Presiden Palestina Mahmud Abbas, yang memimpin gerakan Fatah itu, mengeluarkan perintah Juni kepada semua milisi, termasuk Brigade Al Aqsa dibubarkan, tindakan-tindakan dilakukan untuk melaksanakan perintah ini.
Tindakan itu adalah bagian dari satu rencana keamanan menyeluruh Palestina untuk memberlakukan undang-undang dan mengakhiri aksi kekerasan bersenjata di daerah-daerah Palestina.
Keputusan itu juga adalah bagian dari satu kewajiban Palestina sesuai dengan rencana perdamaian peta jalan internasional yang menetapkan agar Palestina mengakhiri semua tindakan kekerasan terhadap Israel dan membubarkan semua kelompok milisi.
Enam bulan kemudian, kata Yehya,Pemerintah Palestina (PA) berhasil membubarkan Brigade Syuhada Al Aqsa da milisi lainnya yang berkaitan dengan Islam dan organisasi-organisasi lainnya, demikian DPA.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007