Nouakchott (ANTARA News) - Seorang ofisial senior Reli Lisbon-Dakar mengatakan event tersebut tetap akan mengikuti jalur yang telah direncanakan melewati Mauritania meskipun di wilayah itu telah terjadi dua serangan mematikan, salah satunya diklaim sebagai serangan Al Qaeda. Sebuah rekaman suara yang disiarkan oleh televisi Al Arabiya mengatakan sayap Al Qaeda Afrika Utara, wilayah negara Islam Magribi, telah membunuh empat tentara Mauritania di bagian utara negara itu pada Rabu (26/12). Serangan itu terjadi setelah gerombolan bersenjata menembak mati empat turis asal Prancis di Mauritania pada Senin (24/12). Menurut pejabat setempat serangan tersebut kemungkinan dilakukan oleh kelompok militan Islam. Serangan tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa militan yang terkait dengan Al Qaeda dan telah melakukan serangan di Aljazair dan Maroko, kemungkinan akan memperluas operasi mereka ke daerah selatan menuju Mauritania, Mali dan Senegal, dimana reli tersebut dijadwalkan finish pada 20 Januari. Roger Kalmanovitz, kepala bidang keamanan reli itu, telah berada di Mauritania untuk bertemu dengan pejabat militer, kepolisian dan pemerintah setempat. Ia lalu mengatakan event yang berlangsung 5-20 Januari itu tetap berjalan sesuai jadwal. "Kami puas (dengan pertemuan itu) dan reli akan dimulai di Lisbon pada 5 Januari dan tiba di Mauritania pada 11 Januari," katanya kepada wartawan di ibukota negara itu, Nouakchott. Tahun lalu, penyelenggara reli yang menempuh jarak 9.000km itu membatalkan dua etape setelah pihak keamanan Prancis menyatakan ada kemungkinan peserta reli akan diculik atau disergap oleh pemberontak Aljazair saat melewati Mali, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007