Harga ikan bolu yang semula dijual Rp20 ribu per tiga ekor ukuran sedang, selama Ramadhan rata-rata dijual Rp20 ribu per dua ekor dengan ukuran yang sama.
Makassar (ANTARA) - Peminat ikan bandeng (bolu) di Makassar, Sulawesi Selatan, cukup tinggi selama bulan suci Ramadhan 1440 Hijriah sehingga ikan bandeng menjadi salah satu komoditas pemicu inflasi di Sulawesi Selatan pada Mei 2019.
"Alhamdulillah selama Ramadhan ini, pembeli ikan bandeng sangat tinggi, sehingga biasanya kami hanya menjual satu box ikan per hari, kini menjadi dua box per hari," kata salah seorang pedagang ikan H Thamrin di pusat pelelangan ikan bolu Jalan Langgau, Makassar, Kamis.
Hal senada dikemukakan pedagang ikan bolu di TPI Paotere H Iwan. Menurut dia, harga ikan bolu yang semula dijual Rp20 ribu per tiga ekor ukuran sedang, selama Ramadhan rata-rata dijual Rp20 ribu per dua ekor dengan ukuran yang sama.
"Hal ini karena ikan yang diperoleh dari pedagang juga naik, sehingga kami harus menyesuaikan harga," katanya.
Selain ikan bandeng yang banyak diminati warga Kota Makassar dan sekitarnya sebagai konsumsi di bulan suci Ramadhan, ikan cakalang (tuna) juga mengalami peningkatan pembelian di TPI Paotere.
Menurut pedagang ikan tuna, Mansyur yang berjualan setiap pagi dan sore di TPI Paotere, Makassar, meskipun peminat ikan tuna tinggi tetapi harga masih cukup stabil, karena banyaknya stok hasil tangkapan nelayan setiap hari.
"Untuk ikan tuna ukuran sedang rata-rata dijual Rp50 ribu untuk enam ekor atau satu tempat (gompo). Sedang ikan tuna ukuran besar Rp100 ribu untuk empat ekor," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulsel pekan lalu , kontribusi beras dan ikan bandeng/bolu terhadap inflasi masing-masing 29, 55 persen dan 3,69 persen untuk wilayah pedesaan dan wilayah perkotaan 3,25 persen.
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019