Pacitan (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, seluruh jajaran pemerintahan terutama jaksa, polisi serta dengan dukungan hakim harus bersikap keras dan tegas terhadap pembalakan hutan secara liar serta pencurian ikan, karena rakyat tidak mendapat apapun juga dari kedua tindakan tersebut. "Kita harus melawan dengan keras," kata Presiden, ketika meresmikan Pelabuhan Perikanan Pantai di Pacitan, Jawa Timur, Sabtu. Presiden mengemukakan hal itu setelah mendengar laporan Menteri Perikanan dan Kelautan Freddy Numberi, bahwa pemerintah setiap tahunnya mengalami kerugian triliunan rupiah akibat pencurian ikan. "Pencurian ikan dan pembalakan liar mengakibatkan rakyat tidak mendapat apa-apa," kata Presiden, yang didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, Menko Kesra Aburizal Bakrie serta Gubernur Jawa Timur, Imam Oetomo. Presiden mengatakan pula, pembalakan liar yang terjadi puluhan tahun lalu telah mengakibatkan rawannya tanah-tanah di sekitar hutan itu. "Akibat hutan tidak dirawat karena digunduli begitu saja, maka air tidak bisa ditahan," kata Presiden. Presiden kemudian menunjuk kasus-kasus bencana alam seperti banjir dan longsor di Jawa Tengah dan Jawa Timur akhir-akhir ini, yang antara lain terjadi akibat penggundulan hutan. Karena itu, selain mengajak masyarakat untuk menanami kembali hutan serta tanah kritis, maka Presiden juga minta rakyat untuk ikut memelihara dan merawat pohon-pohon hasil reboisasi dan penghijauan di seluruh Tanah Air.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007