Jayapura (ANTARA News) - Sekelompok warga masyarakat yang dikategorikan suku terasing, masih mengembara di belantara Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua dengan pola hidup nomaden. Tokoh Pemuda, Simon Hamong kepada wartawan di Jayapura, Sabtu, membenarkan, belakangan ini warga masyarakat menemukan sekelompok masyarakata yang dikatergorikan suku terasing, hidup mengembara di sebelah Selatan Gresi. Kelompok suku terasing itu, mengembara antara Gresi Selatan di Distrik Kemtuk Gresi hingga belantara Distrik Skanto di Kabupaten Keerom dan Distrik Kaureh di Kabupaten Jayapura. Menurut Simon, masyarakat suku terasing ini memiliki postur badan tinggi, hidung mancung berkulit hitam bercampur sawo matang. Kehidupan mereka nomaden (berpindah-pindah) dengan menokok sagu dan berburu binatang untuk dikonsumsi. Pondok huniannya dibuat dari kayu bulat kecil-kecil beratap sagu, berlantai gagar nibung dan pelepah sagu. Kaum lelaki dan kaum perempuan mengenakan kulit kayu sebagai pengganti pakaian menutupi bagian dengan alat vital, sementara di belakangan pantat telanjang. Simon mengemukakan, penciumannya yang tajam sebagai alat untuk mengetahui orang atau binatang buruan. Ketika mereka merasa ada orang luar di dekat alam kehidupan mereka, mereka berlari menyembunyikan diri di tempat yang dianggap masih sakral dan misteri. Suku terasing itu pernah disampaikan kepada pejabat pemerintah maupun LSM, agar meneliti lebih lanjut kepastian keberadaan suku terasing ini. Tetapi sampai sekarang tidak pernah dilakukan penelitian atau pengkajian yang lebih mendalam tentang keberadaan kehidupan warga masyarakat ini. Daerah penyebaran suku terasing itu, termasuk dalam wilayah Grime Nawa yang beberapa tahun belakangan diperjuangkan menjadi kabupaten terpisah dari Kabupaten Jayapura. (*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007