Pekalongan (ANTARA News) - Sedikitnya 50 industri batik rumahan di Kota Pekalongan dalam sepekan terakhir ini lumpuh total akibat tempat usahanya terendam air dan kesulitan untuk menjemur kain.
Pemilik industri batik rumahan, Haris, di Pekalongan, Sabtu, mengatakan, kegiatan industri batik di Kota Pekalongan sejak Rabu (26/12) mulai lumpuh total sehingga mereka meliburkan pekerjanya akibat tempat usahanya terendam air dan tidak ada panas matahari untuk menjemur kain.
"Saat ini hampir seluruh aktivitas pembatikan di Kota Pekalongan sepi akibat banjir," katanya.
Beberapa rumah memproduksi kain batik juga tampak tutup dan hanya terlihat beberapa aktivitas warga yang tengah sibuk dengan kegiatan keseharian di tengah-tengah genangan air banjir.
Selain itu, lahan tempat penjemuran kain kini hanya dimanfaatkan anak-anak untuk bermain karena menjadi kolam renang.
Sementara itu, menurut Kepala Kelurahan Pabean, Kota Pekalongan, Parno Rubiyanto, mengatakan, industri rumahan di Kelurahan Pabean saat ini ada 50 industri dan semuanya bergerak di bidang produksi batik.
Namun, sekarang ini semua pemilik industri sedang tidak melangsungkan aktivitasnya akibat hujan terus mengguyur Kota Pekalongan.
"Kami melihat dalam dua hari terakhir ini aktivitas produksi batik tidak ada dan banyak perajin yang lebih memilih meliburkan karyawannya," katanya.
Ia menambahkan, industri batik rumahan di Kelurahan Pabean, sebelum musim penghujan tetap berjalan walaupun muncul persaingan ketat.
(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007