"Tak pernah menampakkan sakitnya. Jadi selalu gembira, terutama pada umat. Beliau selalu menyampaikan adab dalam beribadah dan mengamalkan surat-surat rutin seperti biasa," ujarnya kepada awak media di kediaman almarhum, Majelis Az-Zikra Sentul Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/5/) dini hari.
Menurut Kholil, di masa-masa terakhirnya, Ustadz Arifin Ilham bahkan sempat menyampaikan beberapa wasiat, salah satunya yaitu mengenai permintaan tempat dishalatkan dan dimakamkannya ketika Pimpinan Majelis Az-Zikra itu meninggal dunia.
"Beliau beramanat ingin disolatkan di Az-Zikra Sentul, setelah itu disolatkan juga di Az-Zikra Gunung Sindur, lalu dimakamkan di sana (Gunung Sindur)," kata Kholil.
Kholil mengatakan, Ustadz Arifin berangkat ke Penang Malaysia pada 15 April 2019, atau dua hari menjelang hari Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Almarhum menjalani pengobatan di salah satu rumah sakit Penang, untuk mengobati penyakitnya.
Diberitakan sebelumnya, Kholil menyebutkan bahwa Ustadz Arifin sempat melewati masa kritisnya setelah masuk ruang Intensive Care Unit (ICU) dini hari waktu setempat pada Selasa (21/5/2019).
Namun, kondisi Ustadz Arifin kembali kritis sejak Rabu sore, berlanjut dengan menghembuskan nafas terakhir pada Rabu malam.
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019