Lampung (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) terus menyalurkan bantuan ke beberapa lokasi yang terdampak bencana di wilayah Indonesia seperti ke lokasi bencana tsunami Selat Sunda tepatnya di Pulau Sebesi, Lampung Selatan.

"Penyaluran bantuan kepada korban bencana tsunami ini untuk memenuhi kebutuhan korban bencana yang sampai saat ini kondisinya masih mengkhawatirkan dan membutuhkan berbagai bantuan," kata Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat Arifin M Hadi melalui sambungan telepon, Rabu.

Menurut dia sampai saat ini PMI yang didukung International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) masih melaksanakan beberapa program bantuan layanan untuk masyarakat di wilayah terdampak tsunami yang meliputi Lampung dan Banten.

Pada fase pemulihan lembaga kemanusiaan ini terus memberikan perhatian khusus dengan menyalurkan berbagai bantuan dalam upaya membantu pemerintah setempat untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan dasar masyarakat. Seperti distribusi bantuan alat masak (kitchen ware), lemari dan paket kelambu untuk antisipasi malaria.

Sebelumnya, PMI juga sudah memberikan pelayanan kesehatan dan kebersihan melalui water and sanitation (WASH), ke depan pihaknya akan melaksanakan bantuan Program Transfer Tunai (PTT).

Sementara, Kepala Markas PMI Provinsi Lampung Zulkifli menambahkan PMI melanjutkan pendistribusian bantuan ke sejumlah lokasi yang cukup terisolir akibat bencana tsunami ini.

Kawasan tersebut sebelumnya sulit di akses dikarenakan harus menyeberangi lautan dahulu dengan menggunakan kapal perahu. Pulau ini merupakan salah satu pulau gugusan terdekat dengan Gunung Anak Krakatau yang sempat terisolir pascatsunami pada 22 Desember 2019.

Sementara itu, salah seorang korban penerima bantuan Arsinah warga Gubugseng mengatakan dirinya bersyukur telah mendapatkan bantuan tersebut yang sebelumnya tidak pernah mendapatkan sama sekali. "Kami berharap ke depannya bisa mendapatkan untuk penunjang perekonomian keluarga sebagai penunjang profesi suami sebagai nelayan," katanya.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019