Jakarta (ANTARA) - Kepala Unit Pelaksana Kerja (UPK) Kota Tua Jakarta, Norviadi S Husodo, pastikan lokasi wisata Kota Tua aman dikunjungi wisatawan meski ricuh unjukrasa di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI masih berlangsung.
"Iya (aman). Kalau di area Taman Fatahillah bisa dikatakan cukup kondusif, karena malam hari masih ada yang datang ke sana, teman komunitas juga beraktivitas," ujar Norviadi di Jakarta, Rabu.
Soal pengamanan, Kota Tua mendapat dukungan keamanan 50 personel TNI dan 100 personel Polri khusus di area Taman Fatahillah.
Sementara itu, di area sekitar Glodok hingga Kota Tua telah diterapkan penebalan personel keamanan sebanyak 1.100 personel untuk membatasi pendemo melewati wilayah Kota Tua.
"Yang mau masuk ke Taman Fatahillah juga sudah ada pengamanan," ujar dia menambahkan.
Antisipasi pengamanan tersebut juga ditujukan untuk melindungi beberapa cagar budaya dari kerusakan yang bernilai besar apabila pendemo memasuki kawasan tersebut.
Di sisi lain, Norviadi mengatakan ricuh yang terjadi di Bawaslu berdampak signifikan pada penurunan jumlah wisatawan mulai Senin (20/5).
Pada hari-hari biasa pengunjung museum sejarah bisa mencapai ratusan bahkan ribuan. Namun selama ricuh terjadi di Bawaslu RI, pengunjung hanya sekitar puluhan orang saja.
"Penurunannya cukup drastis. Mungkin masyarakat sudah antisipasi untuk lebih baik tidak keluar rumah demi kepentingan keselamatan diri," pungkasnya.
Pantauan Antara pada Rabu, kawasan Kota Tua terlihat cukup lengang dan tidak banyak lampu terang menyala. Tidak banyak aktifitas di dalamnya seperti dari komunitas sepeda onthel, humanoid, dan komunitas perupa.
Baca juga: Transjakarta rute Grogol - Kampung Melayu dialihkan malam ini
Baca juga: Letusan kembang api dan gas air mata masih terdengar di Flyover Slipi
Baca juga: Lemparan kembang api picu ricuh di depan Bawaslu
Pewarta: Devi Nindy
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019