Jakarta (ANTARA News) - Konferensi Cendekiawan Islam Internasional (International Conference on Islamic Scholars - ICIS) sangat menyesalkan pembunuhan terhadap politisi perempuan paling berpengatuh di Pakistan, Benazir Bhutto. "Kami sangat menyesalkan pembunuhan itu. Bhutto itu perempuan hebat, sangat pintar, dan orang kuat. Sayang jika dia meninggal dengan cara seperti itu," kata Sekretaris Jenderal ICIS KH Hasyim Muzadi di Jakarta, Jumat. Hasyim yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) lebih lanjut menyatakan, kematian Bhutto harus menjadi pelajaran berharga bagi rakyat dan umat Islam di Pakistan. Ia meminta umat Islam di Pakistan tidak lagi menggunakan cara kekerasan dalam persaingan politik dan perebutan kekuasaan. "Kami berharap kaum muslimin di Pakistan agar bisa berfikir bagaimana menjalankan pemerintahan dan agama secara demokratis," katanya. Pembunuhan terhadap Bhutto, perempuan pertama Pakistan yang berhasil menduduki jabatan perdana menteri, bahkan selama dua periode, yakni 1988-1990 dan 1993-1996, kata Hasyim, semakin menambah daftar tokoh Pakistan yang meninggal dengan cara dibunuh. "Memang, dalam kurun yang sangat panjang Pakistan diwarnai kekerasan, baik di bidang kenegaraan, politik kepartaian, maupun sekte dan aliran," katanya. Sejarah panjang kekerasan tersebut, lanjutnya, membuat jalan damai di negara itu makin terjal karena kini rasa dendam telah menyelimuti semua pihak akibat kekerasan dan pembunuhan. Dikatakannya, budaya saling bunuh di Pakistan saat ini seolah menjadi hal yang biasa terjadi. Hal itu, diperparah dengan pengaruh dari orang-orang Afganistan yang masuk ke Pakistan melalui Kandahar akibat serangan Amerika Serikat. "Pada saat saya ke Pakistan, sehari sebelumnya, tempatnya orang Syiah dibom. Setelah itu, ganti tempatnya orang Sunni yang dibom," katanya. Bhutto dilaporkan tewas ditembak usai berpidato dalam sebuah kampanye partainya di Rawalpindi. Ini merupakan peristiwa tragis keempat yang menimpa keluarga Bhutto. Pada tahun 1979, ayah Benazir Bhutto, yakni mantan Perdana Menteri Zulfikar Ali Bhutto, tewas digantung rezim Muhammad Zia ul-Haq yang mengudetanya dengan tuduhan terlibat konspirasi untuk membunuh ayah politisi Ahmed Raza Kasuri. Setahun kemudian, saudara laki-laki Benazir Bhutto, Shahnawaz, dibunuh di Perancis. Tahun 1996, saudara Benazir Bhutto lainnya, Mir Murtaza, juga tewas dibunuh.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007