Sragen (ANTARA News) - Banjir yang melanda di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, akibat luapan Bengawan Solo, menyebabkan jalur lalu lintas dari arah Sragen-Tanon-Gemolong dan sebaliknya terputus. Di Desa Ngemplak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, pada Jumat terlihat kendaraan roda empat maupun roda dua dari arah Sragen-Tanon-Gemolong dan sebaliknya sekitar pukul 14.00 WIB tidak bisa melewati jalur tersebut. Kendaraan dari kedua arah terpaksa kembali, karena air sudah merendam badan jalan setinggi sekitar 30 cm sepanjang sekitar 500 meter. Sipan, salah seorang warga di Desa Ngemplak, Sidoharjo, Sragen, menjelaskan bahwa air mulai menggenangi jalan sekitar pukul 11.00 WIB, tetapi beberapa kendaraan masih bisa melewati jalan tersebut. Sekitar pukul 14.00 WIB, kendaraan dari kedua arah tidak memungkinkan melewati jalur dari Sragen-Tanon-Gemolong, karena arus air yang melewati jalan itu sangat deras, dikhawatirkan mereka terseret arus. "Beberapa kedaraan terpaksa kembali lagi," katanya. Banjir yang melanda di Sragen juga merendam sedikit-dikitnya 8.391 rumah dan 54 rumah diantaranya roboh. Selain itu, banjir juga menenggelamkan sekitar 7.408 hektare sawah. Ketua Tim Pencari dan Penyelamat (Search and Rescue/SAR) Sragen, Widodo, menjelaskan bahwa banjir terparah di Kecamatan Sidoharjo, ada ribuan rumah terendam air, 12 diantaranya roboh. Seorang warga di Dusun Gepung, Kapatihan, Sidoharjo, Suwito, menjelaskan, air mulai naik, pukul 03.00 WIB hari hingga kini ketinggian air mencapai sekitar 1,2 hingga 2 meter. "Ratusan warga di Desa Kepatihan diungsikan semua di tempat yang aman dan pemkab sudah memberikan bantuan berupa makanan, obat-obatan, air bersih, dan pakain," katanya. Menurut dia, banjir di Kecamatan Sidoharjo ini terparah, karena ada ratusan rumahnya penduduk terendam hingga dua meter lebih. "Rumah penduduk di Desa Jambanan, Mondokan, Tambak, Dumpit, Karangmai, dan Tanggak sebagian besar terendan banjir hingga langi-langit rumah," katanya. Sementara itu, banjir di Sragen akibat luapan Sungai Bengawan Solo hingga pukul 16.00 WIB, ketinggian air masih terus bertahan, dimungkinan akan bisa naik lagi, jika hujan terus turun di wilayah Solo, Wonogiri, dan Klaten. "Saya khawatir ketinggian air akan bertambah, karena hingga pukul 16.00 Wib. sore belum ada tanda-tanda banjir akan surut," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007