Jakarta (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Negara RI (Kapolri), Jenderal Pol. Sutanto, mengatakan bahwa pengamanan terhadap tokoh-tokoh politik nasional belum perlu dilakukan, karena proses demokratisasi sudah berjalan cukup baik. "Yang pertama yang perlu dicatat, situasi kita sangat berbeda dengan Pakistan. Demokrasi kita sudah cukup maju dan tertata baik," katanya, usai menghadiri pelantikan Panglima TNI, Kepala Staf YNI Angakatan Darat (Kasad) dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) di Istana Negara, Jakarta, Jumat. Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa perlu ada perlindungan keamanan bagi para tokok politik baik di pusat maupun daerah, berkaca pada insiden pembunuhan terhadap pimpinan oposisi sekaligus mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan, Benazir Bhutto, Kamis (27/12). Selama ini perlindungan keamanan diberikan kepada para calon presiden dan wakil presiden yang bersaing dalam bursa pemilihan presiden dan wakil presiden. "Itu sudah ada ketentuannya, dan akan tetap kita laksanakan, termasuk pada Pilpres 2009," ujar Sutanto. Benazir Bhutto, yang dua kali menjadi perdana menteri dan pemimpin partai politik paling tangguh di Pakistan, ditembak di bagian tengkuk dan dada oleh seorang penyerang sebelum pelaku meledakkan dirinya pada pertemuan terbuka politik di Rawalpindi sehingga menewaskan tak kurang dari 20 orang. Peristiwa itu adalah serangan bunuh diri kedua yang ditujukan kepada Benazir (54). Serangan pertama terjadi pada Oktober 2007 saat ia kembali dari delapan tahun hidup di pengasingan yang diputuskannya sendiri. Serangan pertama menewaskan 139 orang, tapi Benazir selamat. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007