Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menyatakan membuka diri kepada siapapun untuk bekerja sama membangun dan memajukan NKRI tetapi tidak akan memberikan toleransi kepada siapapun yang akan mengganggu keamanan negara terutama para perusuh.
"Saya juga tidak memberikan toleransi kepada siapapun juga yang akan mengganggu keamanan yang akan mengganggu proses demokrasi dan persatuan negara yang kita cintai ini, terutama perusuh-perusuh," kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Rabu.
Ia menyebutkan pemerintah tidak akan memberikan ruang untuk perusuh-perusuh yang akan merusak NKRI.
"Tidak ada pilihan, TNI dan Polri akan menindak tegas sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," katanya didampingi Wapres M Jusuf Kalla dan sejumlah menteri dan pejabat setingkat menteri.
Pada awal jumpa persnya, Jokowi menyebutkan Pemilu adalah satu kegiatan dari perjalanan negara Indonesia yang masih panjang.
Sebagai Kepala Negara dan kepala pemerintahan ia mempunyai kewajiban untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan.
"Dan sudah disediakan oleh konsttitusi kita bahwa segala perselisihan, sengketa pemilu itu diselesaikan melalui MK," katanya.
Jokowi menghargai langkah Prabowo-Sandi yang telah membawa sengketa pilpres itu ke MK. "Saya juga meyakini bahwa hakim di MK akan memutuskan sesuai dengan fakta-fakta yang ada, berdasarkan fakta yang ada," katanya.
Jokowi juga menyebutkan saat ini bulan Ramadhan yang penuh berkah, bulan yang penuh ampunan, penuh kasih sayang untuk semua saling menghormati, saling menghargai.
"Dan kewajiban kita juga sebagai umat Islam untuk memperbanyak amal saleh, berbuat baik," katanya.
Jokowi juga menyebutkan saat ini situasi masih terkendali sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
"Saya mengajak, mari kita merajut kembali persatuan kita, merajut kembali persaudaraan, kerukunan kita karena Indonesia adalah rumah kita bersama," katanya.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019