Wellington (ANTARA News) - Benazir Bhutto menunjukkan keberanian yang besar saat dia kembali ke Pakistan untuk turut ambil bagian dalam pemilihan umum yang dijadwalkan 8 Januari 2008, dan kematiannya merupakan kehilangan besar bagi negara dan kawasannya, kata Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Helen Clark, Jumat. "Dia berusaha bangkit kembali dalam kehidupannya dan dia sadar menghadapi bahaya-bahaya saat kembali ke negaranya untuk mengikuti kampanye pemilihan umum," kata Clark. Menyatakan sangat terkejut dan sangat sedih mendengar berita-berita "pembunuhan yang kejam" itu, Clark menyampaikan simpati kepada keluarga almarhumah, rekan-rekan politiknya, serta rakyat Pakistan atas kehilangan yang mengejutkan mereka itu. "Saya juga bergabung dengan para pemimpin dunia untuk menyerukan rakyat Pakistan tetap tenang dan bersatu dalam menghadapi kejahatan yang keji ini," kata Clark. "Kini adalah saat-saat gawat karena kematian Benazir Bhutto tidak akan dijadikan sebagai alasan bagi Pakistan untuk tidak kembali ke rel demokrasi. Penghormatan terbesar hendaknya diberikan kepada Benazir Bhutto dengan menyelenggarakan pemilihan umum yang bebas dan jujur di Pakistan," demikian Clark, seperti dikutip DPA. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007