Jakarta (ANTARA) - Kepala Bagian Umum dan Pemasaran Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan Reggy S Sobari mengatakan seluruh biaya pengobatan korban bentrok antara massa dengan aparat keamanan di sekitar Tanah Abang, Jalan Thamrin dan Petamburan pada 22 Mei ditanggung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Seluruh biaya ditanggung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui jaminan kesehatan daerah," kata Reggy saat ditemui di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu.
Reggy mengatakan hingga Rabu sore hanya ada tinggal 13 orang yang masih dirawat dari 140 korban yang dibawa ke RSUD Tarakan. Sebagian besar korban sudah pulang, dan dua korban meninggal dunia.
Sebanyak 13 orang yang masih dirawat tersebut karena masih harus menjalani perawatan lanjutan seperti operasi bedah karena mengalami patah tulang atau luka robek.
"Semua korban yang dibawa ke sini bisa kami tangani sendiri, tidak ada yang perlu dirujuk ke rumah sakit lain," jelas Reggy.
Berdasarkan data yang dipasang pengelola RSUD Tarakan, terdapat 140 pasien korban bentrok yang dirawat di rumah sakit tersebut. Seluruhnya laki-laki dengan usia yang beragam. Yang termuda berusia 15 tahun.
Baca juga: Komnas HAM: beberapa korban bentrok terkena peluru karet
Baca juga: Ketua MPR sampaikan belasungkawa ke keluarga korban bentrok
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019