Jakarta (ANTARA) - Sebagian besar pedagang pakaian di pasar Jatinegara memilih untuk tutup lebih awal terkait aksi massa di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pada hari ini.
"Sebagian besar pedagang di sini milih tutup karena takut akses jalan ditutup," ujar seorang pedagang bernama Aries kepada Antara di Pasar Jatinegara, Jakarta pada Rabu.
Hal serupa disampaikan oleh petugas keamanan pasar bernama Suparman yang mengatakan bahwa sebagian besar pedagang memilih tutup lebih awal karena khawatir akses jalan pulang mereka ditutup, karena adanya aksi massa di Bawaslu.
"Biasanya para pedagang di sini kalau hari biasa tutupnya jam 17.00 atau 18.00, tapi hari ini terpaksa tutup lebih awal yakni jam 14.00 ," kata Suparman.
Berdasarkan pantauan Antara di lapangan, situasi di pasar Jatinegara dan sekitarnya sangat aman dan kondusif.
Namun situasi yang aman tersebut, menurut beberapa pedagang tidak diimbangi dengan ramainya pembeli di pasar Jatinegara.
Situasi pasar Jatinegara hanya ramai di area luar dan terdapat beberapa toko yang buka di lantai dasar.
Sedangkan toko-toko di lantai 1 hingga 3 pasar tersebut justru sebagian besar tutup dan tidak terlihat adanya aktivitas.
"Saya biasanya per hari bisa membawa pulang penghasilan sampai dengan Rp3 juta, kalau hari ini tidak sampai angka segitu," ujar pedagang pakaian bernama Ari.
Ari memandang kemungkinan aksi massa di Bawaslu berpengaruh pada pembeli yang enggan datang ke pasar pada hari ini.
Pendapat yang sama juga diutarakan oleh pedagang pakaian bernama Iwan yang mengakui aksi massa pada hari ini kemungkinan membuat lapaknya sepi."Hari ini sepi (pembeli), biasanya tidak seperti ini," katanya.
Suasana jalan di sekitar pasar Jatinegara pun terlihat lebih lancar dibandingkan biasanya. Kondisi tersebut diakui oleh seorang driver ojek online bernama Ibrahim bahwa sejak pagi jalanan di sekitar pasar sangat lancar bahkan tidak terjadi kemacetan seperti hari-hari biasa.
"Mungkin mereka (masyarakat) sudah ketakutan duluan jadinya banyak yang tidak masuk kerja hari ini. Padahal aksi massa kan hanya terkonsentrasi di titik- titik tertentu saja," tutur Ibrahim.
Baca juga: Masyarakat diimbau tak rusak fasilitas kereta api
Baca juga: Stasiun MRT Bundaran HI ditutup hingga pukul 24.00 WIB
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019