"Kenaikannya sekitar 40 ribu orang. Jumlah itu masih bisa terlayani oleh angkutan umum yang tersedia," kata Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Heri Nofiardi di Padang, Rabu.
Ia mengatakan pihaknya telah menyiapkan 4.377 armada dengan total kapasitas angkutan per hari atau tempat duduk sebanyak 126.492.
Rinciannya, 3.120 armada Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dengan 93.600 tempat duduk, 410 armada Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dengan 14.350 tempat duduk.
Selanjutnya, 174 armada AntarJemput Antar Provinsi (AJAP) dengan 1.400 seat per hari, 185 armada Antar Jemput Dalam Provinsi (AJDP) dengan 2.590 seat, 10 armada Pemadu Moda dengan 368 seat, 313 taksi dengan 1.878 kapasitas penumpang perhari, 164 bus pariwisata dengan 4.264 kapasitas penumpang.
"Kita juga telah berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait, termasuk di kabupaten/kota untuk memaksimalkan upaya antisipasi terutama untuk macet dan bencana," ujarnya.
Selain menggunakan kendaraan umum, arus mudik dan balik di Sumbar kemungkinan juga akan banyak menggunakan kendaraan pribadi. Diprediksi peningkatan jumlah kendaraan pribadi itu akan cukup signifikan.
Hal itu disebabkan mahalnya harga tiket pesawat sehingga pemudik memilih menggunakan angkutan darat baik angkutan umum maupun kendaraan pribadi.
Data Biro Kerjasama Pembangunan dan Rantau Sumbar, sebanyak 15 organisasi perantau akan "pulang basamo" menggunakan jalur darat. Satu organisasi perantau Sulit Air saja, diperkirakan akan pulang menggunakan 1000 unit kendaraan.***1***
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019