Bojonegoro (ANTARA News)- Jalur kerata api (KA) Surabaya- Jakarta melalui Bojonegoro, Jatim, lumpuh setelah rel KA di Desa Cengungklung, Kecamatan Kalitidu dan jalur rel KA di Tobo, Kecamatan Purwosari tergenang banjir luapan Bengawan Solo. Ketinggian air di jalur rel KA di kedua lokasi dengan panjang masing-masing 200 m mencapai 15-20 cm, sehingga tidak memungkingkan dilalui KA. Petugas PT KAI Stasiun Kota Bojonegoro, Iskak, Jumat, kepada ANTARA menyatakan lumpuhnya lalu lintas KA di jalur utara tersebut terjadi sejak Kamis malam, karena air luapan Bengawan Solo menggenangi jalur rel KA di kedua lokasi dengan ketinggian air berkisar 15-20 cm. Sejak Kamis malam pukul 20.00 WIB, KA barang dari Surabaya ke Jakarta terpaksa berhenti di Stasiun Kota Bojonegoro. Sedangkan Jumat pagi pukul 03.00 WIB dini hari KA Sembrani dari Jakarta menuju Surabaya terjebak banjir di Stasiun Tobo, sehingga terpaksa ditarik mundur ke arah Stasiun Cepu, Jateng, dan rutenya dialihkan menuju Solo, Madiun - Surabaya. "Yang jelas sejak tadi malam sudah tidak ada KA dari Surabaya ke Jakarta yang lewat jalur utara. Semua dialihkan lewat jalur selatan, mulai Surabaya-Madiun, Solo ke arah Jakarta, " katanya. Sementara itu, KA barang dari Surabaya tujuan Jakarta hingga sekarang ini masih menunggu di Stasiun Kota Bojonegoro. Menurut Iskak, belum diketahui hingga kapan lumpuhnya jalur rel KA di wilayah Bojonegoro akibat tergenang banjir luapan Bengawan Solo. "Kita masih belum bisa menentukan sampai kapan. Ya melihat perkembangan banjir, " katanya. Sementara itu, jalur jalan raya dari Bojonegoro ke arah Padangan, menuju Cepu Jateng, juga ke Ngawi terancam lumpuh akibat genangan air banjir Bengawan Solo yang mengenangi ke jalan raya. Jalan raya tergenang banjir di sejumlah tempat di Desa Padangan, Kebonagung, Kuncen dan Banjarjo, Kecamatan Padangan, sepanjang satu, Km dengan ketinggian air mencapai 0,60 cm. (*)
Copyright © ANTARA 2007