Tangerang (ANTARA) - Bupati Tangerang, Banten, Ahmed Zaki Iskandar mengimbau agar warga tidak ke Jakarta untuk ikut aksi demo ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Kalau tidak penting sekali, mengapa harus berangkat ke Jakarta dan jangan pula ikut-ikutan yang tidak mengerti masalah," kata Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Rabu,

Ahmed mengatakan persoalan tersebut menanggapi adanya sejumlah warga Kabupaten Tangerang yang menumpang kereta api mengikuti aksi demo yang diamankan petugas dari Polresta Tangerang.

Warga yang demo tersebut diantaranya anak-anak yang masih status pelajar SMP dan SMA/sederajat melalui Stasiun Daru dan Stasiun Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

Mereka ada juga yang membawa senjata tajam, itu diketahui setelah petugas mengeledah tas barang bawaan dalam kereta comuterline jurusan Rangkas Bitung, Lebak menuju Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Ahmed mengatakan warga dapat menyampaikan aspirasi ke Pemkab Tangerang dan pasti ditanggapi serius bila memang diperlukan harus disalurkan.

Selama bulan Ramadhan, katanya, lebih baik warga menjalankan ibadah dengan tenang dan tidak perlu mengikuti aksi demo.

Mantan anggota Komisi I DPR RI itu menambahkan setiap ada aspirasi warga dapat dipastikan disampaikan ke Jakarta, maka upaya demo dianggap kurang bermanfaat.

Hal tersebut karena tentang hasil pemilu 2019, bila ada pihak yang tidak berkenan dapat menyalurkan melalui Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi (MK) RI.

Pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) Kabupaten Tangerang terkait antisipasi aksi demo 22 Mei.

Dalam rapat tersebut dihadiri diantaranya hadir Kapolresta Tangerang, Kombes Sabilul Alif dan Dandim 0510 Tigaraksa , Letkol Parada Warta Tampublon.

Padahal sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tangerang, KH. Ues Nawawi mengatakan pihaknya menolak ajakan untuk melakukan "people power".

Pewarta: Adityawarman(TGR)
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019