Jakarta (ANTARA) - Mulai Rabu siang ini hingga nanti tengah malam, Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta, Bundaran Hotel Indonesia (HI) untuk sementara ditutup dan tidak akan melayani penumpang karena kondusifitas sekitaran Bundaran HI.
"Stasiun Bundaran HI untuk sementara ditutup mulai pukul 13:30 WIB sampai dengan pukul 24:00 WIB karena alasan keamanan," kata Sekretaris Perusahaan PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Muhamad Kamaludin, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Hal tersebut, kata Kamaludin tidak lepas dari kondisi keamanan sekitaran Stasiun Bundaran HI yang letaknya dekat dengan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.
Seperti diketahui, Gedung Bawaslu RI Selasa (21/5) dan Rabu ini, didemo oleh massa simpatisan dan pendukung dari salah satu calon presiden dengan tuntutan pengusutan kecurangan pemilu 2019.
Namun pada Selasa (21/5) malam sekitar pukul 21:30 WIB di depan Gedung Bawaslu RI terjadi bentrokan antara aparat keamanan yang berjaga di sekitar lokasi, dengan ratusan massa yang diduga berasal dari kelompok berbeda dengan yang melakukan aksi pada siang hari.
Setelah kelompok yang oleh pihak kepolisian diduga kelompok berbeda dan hanya ingin menimbulkan kerusuhan ini dipukul mundur dengan konsentrasi di dua arah yakni Jalan Wahid Hasyim arah Tanah Abang dan Wahid Hasyim arah Gondang Dia, kerusuhan antara massa dan aparat gabungan TNI-Polri akhirnya pecah di sekitar Tanah Abang hingga Rabu dini hari.
Bahkan kerusuhan juga terjadi di wilayah Petamburan, dekat Asrama Brimob Slipi, sejak Rabu dini hari.
Dan karena alasan keamanan yang tensinya masih terbilang tinggi tersebut, MRT Jakarta akhirnya mengambil langkah untuk tidak mengoperasikan Stasiun Bundaran HI.
"Karena alasan keamanan, pada Rabu ini mulai pukul 13:30 WIB akan diberlakukan rekayasa jalur MRT Jakarta dari stasiun MRT Lebak Bulus Grab dan dari stasiun-stasiun MRT lainnya hanya dilayani sampai Stasiun Dukuh Atas," ujar Kamaludin.
Adapun akibat kerusuhan di sekitar Tanah Abang dan Petamburan, hingga Rabu Pagi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan enam orang meninggal dunia dan 200 orang lainnya luka-luka.
Belasan mobil di Asrama Brimob Petamburan dan dua bus Brimob di sekitar Slipi juga menjadi korban pengrusakan saat kerusuhan terjadi.
Selain itu aparat keamanan juga mengamankan lebih dari 62 orang yang berperan sebagai provokator aksi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu Selasa malam yang berakhir ricuh di sejumlah titik di Jakarta.
"Aparat Kepolisian sudah mengamankan lebih dari 62 orang yang diduga sebagai pelaku provokator dan melakukan tindak pidana lainnya," kata Brigjen Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019