Ngawi (ANTARA News) - Empat jalur utama yang menghubungkan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, dengan daerah lain seperti Sragen (Jateng), Madiun dan Bojonegoro putus total sehingga Kota Ngawi sejak Kamis (27/12) pagi hingga malam hari terlihat lumpuh karena banyak aktivitas terhenti akibat banjir yang melanda sejak dua hari ini. Banjir dengan ketinggian empat meter mengakibatkan sejumlah desa dan jalanan utama di Kota Ngawi tergenang air. Adapun jalur utama yang putus yakni Ngawi-Madiun, Ngawi-Caruban (Madiun), Ngawi-Sragen (Jawa Tengah) dan Ngawi-Bojonegoro. Camat Geneng Kabupaten Ngawi, Joko Santoso dikonfirmasi mengemukakan, banjir setinggi empat meter telah menggenangi jalan sepanjang tujuh kilometer dari arah Kecamatan Geneng menuju Kota Ngawi. "Akses jalan dari Madiun menuju Ngawi terputus, sehingga jalur dialihkan melalui jalur Jogorogo dan Sine," katanya. Akses menuju ke Kota Ngawi saat ini hanya bisa melalui jalur-jalur alternatif atau menggunakan perahu karet dan "speed boat" (kapal cepat). Menurut dia, Pemkab Ngawi masih bekerja keras untuk melakukan evakuasi dan menolong warga yang berada di lokasi banjir. Sementara itu, Wakil Bupati Ngawi, Budi Sulistiyono mengemukakan, pihaknya saat ini lebih memprioritaskan penyelamatan terhadap warga yang berada di lokasi banjir. "Banjir kali ini paling parah dan merata di seluruh wilayah Ngawi. Oleh karena itu, saya telah memerintahkan kepada seluruh camat dan lurah untuk selalu waspada dan memprioritaskan penyelamatan warga yang menjadi korban banjir," katanya menegaskan. Selain itu, kata dia, pihaknya juga mengupayakan bantuan bahan makanan dan obat-obatan bagi warga yang berada di pengungsian. Menurut dia, ada delapan kecamatan di Kabupaten Ngawi yang terendam banjir yakni Kecamatan Geneng, Karangjati, Padas, Kaseman, Ngawi, Paron, Mantingan dan Kwadungan. "Banjir yang paling besar berada di Kecamatan Geneng dan Kwadungan," katanya menambahkan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007