Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto menyatakan, penembakan terhadap kapal motor (KM) Sumber Baru oleh KRI Celukan Bawang di perairan Selat Malaka, Senin (24/12), sudah sesuai dengan prosedur tugas pengamanan anggota TNI-AL dalam mengamankan wilayah laut. "Para anggota TNI-AL patroli rutin, kemudian ada kapal yang mencurigakan. Setelah dilakukan peringatan lewat pengeras suara dan tetap tidak diindahkan... ya ditembak," kata Djoko Suyanto, usai upacara pelantikan lima duta besar Republik Indonesia untuk negara sahabat, di Istana Negara, Jakarta, Kamis. Menurut Djoko, insiden penembakan harus dilihat secara runtut, jangan secara sepotong-sepotong dan harus dipahami bahwa prosedur patroli dan tindakan terhadap kapal-kapal yang mencurigakan dilakukan sesuai standar. Saat kejadian itu, ujarnya, KM Sumber Baru tertangkap radar. Ketika diperingati untuk berhenti dan hendak didekati, kapal justru lari. "Berhenti namun kemudian lari, dan saat yang sama dari kapal tersebut dilemparkan beberapa benda berupa kotak. Karena makin mencurigakan dilakukan peringatan dengan penembakan tiga kali, tidak juga berhenti akhirnya ditembak di bagian lambung kapal," kata Djoko. Sebelumnya (26/12) diberitakan, nakhoda KM Sumber Baru, Ilham menuturkan, KRI Celukan Bawang melakukan pengejaran dan memberondong dengan tembakan jarak sekitar 300 meter. Ilham juga membantah membuang kotak ke laut. Menurut Panglima, di kawasan tersebut sering terjadi perompakan dan pencurian ikan. TNI AL juga pernah menangkap kapal berbendera Vietnam.(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007