Jakarta (ANTARA News) - Indonesia Police Watch (IPW) menilai bahwa Polri pada tahun 2007 belum mampu mengatasi maraknya polisi menembak orang-orang dekatnya, termasuk melakukan bunuh diri dengan senjata api. Dalam dua tahun terakhir ini ada 12 kasus polisi menembak orang-orang dekat yang mana sebagian besar terjadi di tahun 2007, kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, di Jakarta, Kamis, menanggapi kinerja Polri secara umum pada tahun 2007. "Orang-orang dekat itu ya bisa isteri, pacar, atasan ataupun teman-teman seprofesi. Di tahun ini, kasus ini sangat marak terjadi," katanya. Kendati sering terjadi dalam dua tahun terakhir ini, namun Polri belum menunjukkan upaya yang serius untuk mengatasi masalah ini dan hal itu masih berpeluang terjadi di tahun 2008. "Isterinya sendiri saja bisa ditembak, apalagi orang lain. Ini yang menjadi pekerja Kapolri(Jenderal Sutanto, red) di tahun 2008 untuk mencegah kasus ini terulang lagi," kata Netta Pane.. Ia menilai, adanya kebijakan di tubuh Polri bahwa setiap polisi dapat memegang senjata api perlu dikaji ulang sebab hal itu justru membahayakan dan merugikan Polri sendiri. "Kalau semua pegang senjata, maka makin banyak terjadi penyalahgunaan. Bahkan bisa untuk bunuh diri, karena ada lima kasus polisi bunuh sendiri dengan senjata api," katanya. Menurut dia, seharusnya senjata api hanya untuk anggota reserse dan sebagian anggota polisi lalu lintas. "Polantas pun bukan sembarang polisi yang dapat memegang senjata tapi karena tugasnya yang perlu memegang senjata api. Tidak boleh, polantas yang bertugas di pelayanan STNK pegang senjata api," katanya. Kasus polisi menembak polisi yang paling menonjol terjadi ketika Wakapolwiltabes Semarang, AKBP Lilik Purwanto ditembak oleh anak buahnya sendiri, Briptu Hance Christianto dengan enam peluru di ruang kerjanya, Rabu (14/03/2007). Di Bangkalan, Jawa Timur, Jumat (9/3), Briptu Rifai Yulianus bunuh diri dengan pistolnya setelah menembak mati empat orang hanya karena cemburu . Sedangkan Briptu Ipang, anggota Satuan Pengamanan Obyek Vital Polwiltabes Surabaya juga menembak kepalanya sendiri Minggu (4/3). (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007