Nairobi (ANTARA News)- Rakyat Kenya pada Kamis mulai memberikan suara mereka untuk memutuskan siapa yang akan menjadi pemimpin mereka mendatang dalam pemilihan presiden yang ketat, dengan presiden yang sekarang bertarung menghadapi tokoh oposisi yang keras sementara ketegangan meningkat menyangkut tuduhan kecurangan. Mwai Kibaki (76) akan berusaha untuk masa jabatan keduanya, yang mendorong catatan ekonomi yang baik dan stabilitas yang mantap, sementara mantan tahanan politik Raila Odinga, 62 tahun berusaha merebut jabatan itu. Untuk pertama kali sejak merdeka tahun 1963 dari Inggris, 14 juta pemilih akan datang ke 27.000 tempat pemungutan suara dengan tidak ada kepastian mengenai identitas pemenang. Ratusan orang yang membawa identitas pemilih mereka terlihat datang berduyun-duyun ke tempat=tempat pemungutan suara sebelum Kamis pagi, antri ketika tempat pemungutan suara dibuka sekitar pukul 06:00 waktu setempat (10:00 WIB). Setelah kampanye-kampanye yang berlebihan di kedua pihak ,pemilu keempat Kenya diselenggarakan sejak pluralisme diberlakukan itu dikotori dengan tuduhan-tuduhan oposisi bahwa kelompok Kibaki berencana melakukan kecurangan. "Saya mendesak Presiden Kibaki untuk mengendalikan para petugasnya tidak melakukan tindakan curang dalam pemilu itu yang dapat menjerumuskan negara ini dalam pertumpahan darah... Imbauan saya berlalu tanpa diperhatikan," kata Odinga , Selasa. Beberapa saat kemudian , massa yang marah dari para pendukungnya di Kenya barat menyerang polisi yang digelar di seluruh negara itu, menuduh mereka membawa kotak-kotak suara yang telah dicoblos. Tiga polisi tewas dan 10 lainnya cedera, sementara 12 pengunjukrasa cedera ketika polisi anti huru hara membubarkan satu unjukrasa dengan menggunakan gas air mata, yang meningkatkan kekuatiran bahwa hari pemungutan suara bisa diganggu oleh aksi kekerasan. Jajak pendapat umum terakhir yang disiarkan pekan lalu menunjukkan Odinga meraih 43 sampai 45 persen suara, sementara Kibaki meraih 36,7 sampai 43 persen. Hanya satu survai yang dilakukan pengumpul suara Gallup AS menunjukkan Kibaki unggul , dengan 44 persen dibanding Odinga 43 persen. Kibaki, Rabu membantah tuduhan-tuduhan melakukan kecurangan yang diatur negara dan mengatakan 65.000 personil pasukan keamanan telah digelar di seluruh negara itu untuk menjamin proses pemungutan suara itu berjalan lancar. Ia juga mengatakan pemungutan suara itu diawasi oleh sekitar 30.000 pengawas lokal dan pemantau pemilihan internasional. Rakyat Kenya juga akan memilih 210 anggota parlemen dan lebih dari 2.000 anggota dewan perwakilan rakyat daerah. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007