Ngawi (ANTARA News) - Dua kecamatan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, hingga Kamis masih terisolasi akibat banjir setinggi dua hingga tiga meter yang melanda kawasan tersebut sejak dua hari terakhir ini. Data yang dihimpun ANTARA menyebutkan dua kecamatan yang hingga saat ini masih terisolasi yakni Kecamatan Kwadungan dan Kecamatan Geneng. Salah seorang warga Desa Kersikan, Kecamatan Kwadungan, Wathoni (37), Rabu, di Ngawi, mengatakan sedikitnya ada 10 desa di dua kecamatan tersebut yang masih terisolasi akibat bencana banjir, di antaranya Desa Kersikan, Dempel, Kersoharjo, dan Genengan. "Mereka masih terjebak genangan banjir yang berasal dari luapan Sungai Bengawan Solo yang berada tidak jauh dari lokasi permukiman penduduk," katanya. Menurut Wathoni , hingga saat ini warga masih terkepung oleh banjir yang melanda kawasan desa mereka. Pasalnya saat ini banjir semakin meninggi dan meluas akibat air kiriman dari Sungai Bengawan Solo. Akibatnya sampai saat ini warga masih banyak yang terisolasi dan terancam tidak mendapatkan pasokan bahan makanan. Sementara untuk keluar masuk ke kawasan yang tergenang banjir tersebut sebagian warga membuat rakit-rakit dari batang pisang untuk menolong warga yang terjebak banjir. "Warga yang terisolasi kebanyakan berada di daerah yang berjauhan dari lokasi permukiman penduduk lainnya," katanya menambahkan. Selain permukiman penduduk, kata dia, terjangan banjir juga menggenangi ribuan hektar tanaman padi yang berusia dua hingga tiga bulan. Akibatnya, tanaman padi tersebut terancam gagal tanam. Sementara itu, Wakil Bupati Ngawi, Budi Sulistiyono, mengatakan pihaknya saat ini masih berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan kelurahan untuk mengevakuasi dan menyelamatkan warga. "Puluhan perahu karet dari Satlak Pemkab Ngawi diturunkan ke lokasi untuk memberikan pertolongan kepada warga yang terjebak banjir," katanya. Untuk itu, pihaknya saat ini telah mendirikan pos-pos bencana dan dapur umum di titik-titik banjir untuk membantu persediaan bahan makanan dan obat-obatan bagi warga. Selain itu, pihaknya juga telah menyalurkan 100 ton beras untuk keperluan dapur umum dan memberikan bahan makanan siap saji seperti mie instan bagi korban banjir. Musibah banjir di wilayah Ngawi merata terjadi di Kecamatan Paron, Mantingan, Kwadungan, Sine, Geneng, Ngawi dan Padas. Namun, bencana paling parah terjadi di kawasan selatan Kab Ngawi yakni di Kecamatan Kwadungan dan Geneng yang berada di dekat kawasan Sungai Bengawan Solo.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007