Jambi (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jambi, Hj Rahima Fachrori membezuk bayi perempuan asal Singkut Kabupaten Sarolangun yang lahir tanpa kulit perut yang tengah menjalani perawatan di RSUD Raden Mattaher Kota Jambi, Selasa.
Bayi yang bagian perutnya hanya terbungkus selaput tipis itu dalam perawatan intensif tersebut dijaga oleh tantenya, Melia.
Menurut penuturan Melia, bayi perempuan tersebut lahir pada Sabtu dini hari, 18 Mei 2018 sekitar jam 01.00 di Puskesmas Singkut, Kabupaten Sarolangun dengan berat badan 2.6 kilogram yang pengobatannya dirujuk ke Rumah Sakit Raden Mattaher Jambi.
Sebelum keponakannya lahir, tidak ada gejala yang mencurigakan. Bahkan dua minggu sebelum lahir, berdasarkan pemeriksaan USG hasilnya normal.
Melia menambahkan putri Suparlin (32) dan Nani Indriyani (23) tersebut merupakan anak kedua, anak pertama laki-laki yang sebentar lagi akan masuk Sekolah Dasar.
Pada kesempatan itu, istri Gubernur Jambi H Fachrori Umar itu Agung Fernando (4,3 tahun), bocah laki-laki asal Sungaibertam, Kabupaten Muarojambi yang mengalami luka bakar akibat ledakan dari lampu teplok. Luka bakar yag diderita Agung mencapai 59 persen. Menurut pernyataan perawat ruang PICU, hari ini merupakan hari kesepuluh Agung dirawat di Rumah Sakit Raden Mattaher.
Meskipun tujuan awal Rahima untuk membesuk kedua anak tersebut, namun Rahima juga menyempatkan membesuk seluruh balita yang dirawat di Ruang PICU tersebut, diantaranya Dirga, bayi laki-laki yang berumur 8 bulan asal Pelepat Ilir yang tidak memiliki saluran pembuangan (anus) dan harus diberikan saluran pembuangan buatan.
Ini merupakan hari ke-11 Dirga dirawat di Rumah Sakit Raden Mattaher setelah sebelumnya sudah keluar masuk Rumah Sakit Raden Mattaher.
Selain menyantuni keluarga anak yang lahir tanpa kulit perut asal Sarolangun dan keluarga Agung yang menderita luka bakar 59 persen, Rahima juga memberikan bantuan kepada orangtua anak-anak yang dirawat di Ruang PICU.
"Saya berharap rumah sakit memberikan pelayanan yang terbaik kepada anak-anak tersebut dan kepada semua pasien, terutama kepada para pasien yang kondisinya memprihatinkan," katanya menambahkan.
Pewarta: Syarif Abdullah dan Dodi Saputra
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019