Bandarlampung (ANTARA) - Ikatan Dewan Masjid Indonesia (IK-DMI) Lampung berharap aksi demo yang dilakukan pasca-pengumuman hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 berjalan dengan damai dan aman.

"Aksi damai ini adalah salah satu wujud demokrasi, di mana masyarakat bebas dalam menyampaikan pendapat tapi harus sesuai aturan," kata Ketua PW IK-DMI Lampung Gus Ahmad Dimiyati, saat dihubungi di Bandarlampung, Selasa.

Menurut dia, sepanjang aksi tersebut tidak melanggar aturan dan konstitusi, maka tidak ada masalah dan larangan bagi siapapun untuk menyalurkan aspirasinya terhadap pemerintah.

Ia pun meminta kepada kawan-kawan yang melakukan aksi untuk tidak menebar ujaran kebencian dan cacian kepada siapapun, dan dapat merangkul pihak keamanan agar tidak ada kegaduhan saat sedang menyuarakan aspirasi mereka.

"Saat ini bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, maka saya minta kepada saudara-saudara untuk dapat menunjukkan akhlakul karimah dalam aksi tersebut," katanya.

Ia juga menyatakan kurang setuju bahwa aksi "people power" disamaartikan dengan makar karena aksi tersebut hanya sebagai bentuk kekecewaan salah satu kubu terhadap proses penyelenggaraan pemilu. Aksi itu harus dilakukan dengan damai.

Gus Ahmad menjelaskan bahwa aksi tersebut hanya sebatas curahan kekecewaan salah satu kubu yang menduga terjadi kecurangan pada proses penyelenggaraan Pemilu 2019, yang mana semua itu harus dibuktikan lewat kanal laporan kepada Bawaslu dan MK.

"Berkaitan dengan hal itu, kami menghimbau masyarakat Lampung apabila ingin menyalurkan aspirasinya cukup hanya dengan mendatangi kantor KPU di provinsi setempat," katanya.

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019