Denpasar (ANTARA News) - Tuan rumah Persegi Bali FC berhasil mengimbangi lawan tangguhnya Arema Malang (Jawa Timur) dengan skor 1-1 dalam kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia Wilayah Timur, di Stadion Dipta Gianyar, 25 km arah timur Denpasar, Rabu petang. Kesebelasan Arema terlebih dahulu mencetak gol lewat sundulan kepala Bruno Casmir yang meneruskan tendangan pojok Ronni Firmansyah pada menit ke-51, ketika penjaga gawang Persegi yang dikawal Johan Charles lengah mengantisipasi bola. Kedudukan 1-0 untuk Arema tidak bertahan lama. Tepatnya di menit ke-68 gawang kesebelasan Arema yang dijaga Hendro Kartiko, baru bisa dibobol lewat tendangan penalti Belibi Didier. Penalti yang diberikankan kepada tuan rumah itu, berawal pemain Arema, Fernando membuat kesalahan di areal garis penalti, sehingga wasit menjatuhkan sanksi tendangan tersebut. Kedudukan 1-1 (0-0) bertahan hingga wasit Agus Margunaji asal Sleman, Jawa Tengah meniup pluit panjang. Kedua kesebelasan tidak bisa membobol gawang lawan lagi, kendati kedua kesebelasan tampak punya peluang yang berimbang. Dalam pertandingan tersebut, wasit mengeluarkan dua kartu kuning untuk pemain "Singo Edan" Arema, yakni Bruno dan Fernando. Sementara pelatih Persegi Bali FC, Hanks M usai pertandingan menyatakan, cukup puas anak asuhnya menahan imbang Arema, kendati lapangan digenangi air hujan. "Saya merasa cukup puas mampu mengimbangi kesebelasan tamu. Apalagi kondisi lapangan sebenarnya tidak layak untuk bertanding, karena genangan air akibat guyuran hujan yang tak henti-henti sejak sebelum bertanding," katanya. Sporter Kecewa Ribuan suporter Persegi Bali FC maupun Arema Malang yang duduk di tribun menghujankan botol minuman ke tengah lapangan pertandingan, karena menilai wasit dalam memimpin pertandingan tak konsisten memberi hukuman pemain yang bersalah. Mereka memprotes kepemimpinan wasit Agus Margunaji, yang dinilai tidak dapat memimpin pertandingan dengan baik. Sejumlah suporter dan pemain Arema sempat melakukan pengejaran terhadap wasit maupun hakim garis, namun berhasil dihadang aparat kepolisian, termasuk dari satuan Dalmas (pengendalian massa) Polres Gianyar yang sudah siaga. Penonton berkali-kali meneriaki dan mencaci-maki wasit yang mereka anggap tidak adil memimpin pertandingan. Tidak hanya itu, wasit Agus Margunaji yang kembali dihujani lembaran botol minuman, terpaksa harus dikawal pasukan Dalmas meninggalkan lapangan hijau, usai pertandingan. Dengan tameng dan pentungan rotan di tangan, pasukan Dalmas tampak mengurung wasit dan para hakim garis menuju ruang isolasi di stadion terbesar di Gianyar itu. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007