Sukabumi (ANTARA News) - Sekira 60 persen nelayan di kawasan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dalam beberapa hari terakhir ini tidak melaut lantaran cuaca buruk dan tingginya gelombang laut, sehingga mereka mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pelabuhanratu (PPNP) menginformasikan ketinggian gelombang di Pelabuhanratu pada 26 dan 27 Desember 2007 mencapai kisaran 1,5 meter sampai 2,5 meter. Ketinggian gelombang yang sering dituju oleh para nelayan, seperti Enggano atau Mentawai mencapai empat meter hingga enam meter. "Akibatnya, sekitar 60 persen nelayan Pelabuhanratu meliburkan diri karena kondisi gelombang yang sangat tinggi," kata Kepala Bidang Ekonomi, Koperasi dan Pengembangan Usaha Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sukabumi, Badri Suhendi di Sukabumi, Rabu. Menurut dia, para nelayan lebih memilih tidak melaut karena kondisi gelombang berbahaya dan sulit mendapatkan ikan. "Nelayan yang tidak melaut kebanyakan adalah nelayan yang menggunakan perahu congkreng dan bagang. Mereka sekarang tidak bisa berbuat apa-apa lagi karena kondisi cuacanya yang buruk," katanya. Badri menjelaskan, akibat tidak melautnya para nelayan menyebabkan para nelayan mengalami kerugian cukup besar. "Kerugian yang diderita nelayan rata-rata per kapal mencapai Rp 1 juta. Total kerugian para nelayan Pelabuhanratu, jika dikalikan seratus kapal yang sering beroperasi sudah mencapai Rp100 juta/harinya," paparnya. Selain itu, lanjut dia, hasil tangkapan ikan pun hanya bisa mencapai 75 persen dibandingkan kondisi normal, sehingga para nelayan ada yang mencari pekerjaan lain dengan menjadi tukang ojeg atau menunggu sampai gelombang mereda. Sementara itu, Kepala Bagian Pusat Informasi PPNP, Edi Rohendi mengungkapkan pihaknya meminta seluruh nelayan untuk tidak melaut sementara ini. "Kami telah menyebarkan informasi himbauan larangan melaut kepada para nelayan," ujarnya. Edi memaparkan, meski di pantai Pelabuhanratu gelombang tidak terlalu tinggi, namun saat lepas dari Pelabuhanratu, memasuki zona ekonomi ekskusif (ZEE), kondisi gelombang berbahaya bagi nelayan karena ketinggian gelombang mencapai empat meter sampai enam meter. Dari pantauan PPNP, tambah dia, para nelayan kebanyakan melaut tidak sampai ke tengah lautan dan mayoritas nelayan tidak melaut untuk sementara karena kondisi gelombang yang tidak bersahabat. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007