Pegolf berusia 16 tahun ini bermain secara mengesankan pada pertandingan yang berlangsung di Damai Indah Golf PIK, Selasa, dengan membukukan skor 67 (lima di bawah par).
"Permainan saya hari ini cukup solid. Hole pertama (10) saya bisa mencetak birdie, lalu ditambah tiga birdie lagi (13, 14, dan 17). Tapi di sembilan hole kedua tempo permainan sedikit menurun. Birdie tambahan baru bisa dibuat di hole tiga, dan sisanya lebih banyak par," kata Kentaro melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Atas hasil ini Kentaro yang bermain di Kelas A (15-17 tahun) bertengger di posisi kedua dan hanya tertinggal tiga pukulan dari Jung Soo Yang dari Australia, yang mencetak skor 64 (delapan di bawah par).
"Sejak sembilan hole kedua, hembusan angin agak kencang. Posisi pin jadi cukup sulit. Karena itu saya mencoba untuk membuat skor minimal par. Saya tidak akan memikirkan hasil hari ini, besok akan lanjut seperti biasa," pungkas Kentaro menambahkan.
Pegolf keturunan Jepang ini pun mengakui hasil di putaran pertama merupakan hasil terbaiknya sepanjang keikutsertaannya dalam turnamen yang sudah digelar sejak tahun 1993 tersebut.
Sedangkan Jung yang menjadi pemimpin klasemen sempat mengawali permainan sedikit lambat.
Usai bogey di hole pertama, ia langsung menebus dengan birdie di dua hole berikutnya secara berturut-turut dan ditambah dengan tiga birdie di hole enam, tujuh, dan sembilan.
Pada sembilan hole kedua, Jung juga sempat mengalami kesulitan menghadapi angin yang kencang sepanjang siang hingga sore hari.
Usai memperoleh eagle di hole 11, ia membuat dua birdie dan dua bogey yang cukup menempatkan Jung di puncak klasemen dengan delapan di bawah par.
Sementara di bagian putri, Phannarai Meesom-us dari Thailand dari Kelas A belum tergoyahkan di posisi puncak dengan lima birdie di sembilan hole pertama.
Juara bertahan Junior World 2018 ini hanya mencetak even par pada sembilan hole kedua setelah dua birdie melawan dua bogey, dan membukukan skor 67 (lima di bawah par)
Phannarai unggul jauh dari pesaing terdekatnya Megan Julia Streicher dari Afrika Selatan.
Megan mengawali permainan di hole 10, mencetak skor tiga di bawah par hingga hole lima (sembilan hole kedua) dengan empat birdie melawan satu bogey.
Namun, tiga bogey di tiga hole berturut-turut mengikis habis perolehan skor.
Pada putaran kedua ATI-CGJW 2019 besok enam kelas akan ditandingkan, yaitu kelas A (15-17 tahun), kelas B (13-14 tahun), dan kelas C (11-12 tahun) masing-masing putra-putri.
Penerjemah: Roy Rosa Bachtiar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2019