Bandarlampung (ANTARA) - Perum Bulog Divisi Regional Lampung hingga 20 Mei 2019 baru menyerap gabah atau beras hasil produksi petani Lampung sebesar 35.158 ton dari target 102.079 ton tahun ini.
"Ya baru sekitar 35 persen penyerapan beras petani oleh Bulog. Namun demikian kami yakin target tersebut bisa tercapai," kata Kepala Bulog Divre Lampung, Faisal, di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan bahwa, hasil serapan gabah/beras petani Lampung tidak terbatas hanya kepada penugasan sesuai Inpres No. 5 Tahun 2015 tentang Kualitas Beras Medium, tetapi juga melakukan penyerapan beras premium untuk memenuhi kebutuhan pasaran komersial Perum Bulog Divre Lampung.
Selain itu, menurut dia, saat ini gabah di Lampung di tingkat petani maupun penggilingan juga cukup banyak mengingat telah memasuki masa panen.
Faisal juga menjelaskan, panen padi petani di Lampung juga diperkirakan berlangsung pada Oktober mendatang.
Sehingga, lanjut dia, penyerapan beras petani akan terus berlangsung baik langsung ke petani maupun mitra yang telah ditunjuk.
Di sisi lain, ia menjelaskan bahwa stok beras di Lampung cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga tahun depan.
Faisal yang baru menjabat Kabulog Divre Lampung itu menambahkan, untuk menjaga stabilisasi harga pada tingkat konsumen, pihaknya terus melakukan kegiatan penyaluran bansos Rastra (Beras Keluarga Sejahtera) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Terkait harga beras, ia menjelaskan saat ini harganya di bawah harga eceran tertinggi. Saat ini di pasaran harga beras berkisar antara Rp8.500 hingga Rp8.700 per kilogram.
Baca juga: Bulog Lampung miliki stok 62.000 ton beras
Baca juga: Stabilkan harga, Bulog serap 11 ton jagung Lampung Timur
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019