Solo (ANTARA News) - Luapan Sungai Bengawan Solo akibat hujan yang turun tanpa henti Selasa (25/12) malam hingga Rabu pagi, mengakibatkan tanggul di sekitar kawasan Semanggi, Solo, kritis. Ketinggian air Bengawan Solo di sekitar daerah ini sudah hampir mencapai bibir tanggul. Warga sekitar yang khawatir tanggul akan jebol karena kuatnya desakan air, bergotong royong meninggikan bibir tanggul, di sejumlah titik yang dirasa cukup rawan. Mereka memakai karung berisi pasir untuk menghambat laju air yang hampir mencapai puncak tanggul. Padahal, kata salah seorang warga, jika pada kondisi normal, jarak antara tanggul dan Sungai Bengawan Solo mencapai sekitar 50 meter. Namun, karena hujan yang turun semalaman, air mulai naik hingga bibir tanggul pada sekitar pukul 06.30 WIB. Warga khawatir, jika hari Rabu air tidak surut dan justru hujan turun lagi, maka dipastikan tanggul Bengawan Solo ini tidak akan mempu menahan lagi. Sementara itu, upaya evakuasi terhadap warga yang terjebak banjir terus dilakukan. Ribuan rumah warga di bantaran Bengawan Solo terendam banjir. Upaya evakuasi, salah satunya dilakukan oleh anggota Grup 2 Kopassus, yang menerjunkan belasan perahu karet Para anggota TNI ini membantu menyelamatkan warga beserta barang-barang berharganya. Sedangkan warga di sekitar bantaran Bengawan Solo yang rumahnya terendam banjir, sudah mulai mendirikan tenda-tenda darurat di atas tanggul untuk tempat tinggal sementara. Posko-posko bantuan banjir juga langsung bermunculan untuk membantu menyiapkan logistik bagi korban banjir.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007