Solo (ANTARA News) - Sungai Bengawan Solo meluap ribuan rumah di Solo dan di daerah Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, terendam air bah, akibat air hujan deras semalam suntuk. Banjir kali ini merupakan yang terbesar setelah banjir bandang yang banyak meminta korban jiwa tahun 1966, kata beberapa warga di daerah Kampung Sewu yang rumahnya kenbajiran antara satu meter sampai dua meter, di Solo, Rabu. Banjir yang melanda di Solo ini tidak hanya menggenangi rumah-rumah penduduk biasa, tetapi rumah pribadi Wakil Walikota Surakarta FX Hadi Rudiyatmo yang ditempati sekarang di Kampung Badran, Kelurahan Pucang Sawit, Kecamatan Jebres, juga terndam dengan kedalaman air di jalan depan rumahnya sudah mencapai 1,5 meter. Banjar yang paling parah yaitu di daerah Kampung Sewu, Sangkrah, Ngasinan, Joyontakan, Mojo ketinggian air antara satu meter sampai 1,5 meterr, hal ini akibat juga tanggul di Joyontakan jebol. Banjir mulai sekitar pukul 04.00 WIB dan air sampai sekarang masih terus bertambah serta cuaca di Solo maupun di hulu Bengawan Solo, baik yang ada di daerah Wonogiri maupun Klaten sampai sekarang masih diselimuti mendung tebal dan sewaktu-waktu bisa turun hujan lagi dan banjirpun bisa bertambah besar. Untuk situasi cuaca di Solo sampai sekarang masih gerimis, dan warga yang kebanjiran sampai saat ini masih sibuk melakukan evakuasi barang-barangnya, bahkan banyak yang terendam air karena banjir itu datangnya tiba-tiba atau sangat mendadak, kata para penduduk di Kampung Sewu. Untuk banjir tersebut sampai saat ini belum diketemukan ada korban jiwa.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007