Medan (ANTARA News) - Kapal yang diperkirakan milik Lantamal I Belawan, KRI 532, dikabarkan telah menembak sebuah kapal nelayan di perairan Kwala Langsa, Selat Malaka, sehingga mengakibatkan seorang nelayan tewas dan empat lainnya mengalami luka tembak. Informasi yang dihimpun, Selasa, menyebutkan penembakan itu terjadi pada Senin (24/12) sekitar pukul 22.00 WIB. Seorang nelayan, Mahmud (56), penduduk Jalan Yong Panah Hijau, Lorong Ridho, Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, Sumatera Utara (Sumut) dilaporkan tewas di tempat kejadian, setelah peluru bersarang di bagian dada kirinya. Empat nelayan lain, yakni Muklis (30), warga Jalan Young Panah Hijau Lorong, Titi Besi, Kelurahan Labuhan Deli, hingga kini masih dalam kondisi kritis setelah kedua pahanya tertembus peluru. Tiga nelayan lainnya, Khairuddin (45), warga Pauh, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, dan Edi (40), warga Jalan Young Panah Hijau menderita luka tembak pada bagian tangan kanan, serta Piyek (25), juga warga Jalan Young Panah Hijau, mengalami luka tembak pada bagian kening. Keempat korban masih mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit TNI AL Dr Komang, di Jalan Bengkalis, Belawan. Informasi yang diperoleh dari Belawan menyebutkan kelima nelayan yang menjadi korban penembakan tergabung bersama 32 orang anak buah kapal (ABK) lainnya, termasuk nakhoda kapal, Ilham, berangkat melaut untuk mencari ikan, Minggu (23/12) siang, dengan Kapal Motor (KM) Sumber Baru dari Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (PPSB). Setelah tiba di lokasi penangkapan ikan di perairan Kwala Langsa, Senin (24/12), sekitar pukul 20.00 WIB, saat menebarkan jaring, para ABK itu melihat sebuah kapal perang dari kejauhan yang mendekati mereka. Para ABK itu menyangka kapal tersebut merupakan kapal perang milik Kerajaan Diraja Malaysia, sehingga Ilham (55), selaku nakhoda kapal itu mencoba menghindar, sehingga mengakibatkan terjadi kejar-kejaran. Selama kejar-kejaran, kapal yang diduga adalah milik TNI AL menembaki kapal penangkap ikan itu. Kapal tersebut akhirnya berhasil mendekati KM Sumber Baru, dan mendapati terdapat lima orang ABK yang menjadi korban penembakan. Pasca peristiwa itu, nakhoda kapal memutuskan untuk kembali dan tiba di PPSB sekitar pukul 04.00 WIB, Selasa (25/12), dengan mendapatkan pengawalan kapal TNI AL dimaksud. Korban yang meninggal langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan, sedangkan ABK yang selamat masih menjalani proses pemeriksaan di markas Lantamal I Belawan. Hingga pukul 19.00 WIB belum ada keterangan resmi dari pihak Lantamal I Belawan, mengenai insiden di laut yang mengakibatkan korban jiwa nelayan dan beberapa lainnya luka tembak itu, termasuk kemungkinan penembakan terjadi kemungkinan terkait operasi penindakan pelanggaran hukum di laut atas kapal nelayan itu. (*)
Copyright © ANTARA 2007