"Indonesia dan Suriname sepakat untuk perkuat kerja sama ekonomi," kata Menlu Retno Marsudi di Paramaribo, Suriname, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Selasa.
Kunjungan Menlu Retno ke Suriname, merupakan kunjungan kerja penuh pertama Menlu RI ke Suriname dalam 26 tahun terakhir. Dalam kunjungan tersebut, Menlu RI juga berkesempatan melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Suriname, Desire Delano Bouterse.
Indonesia memiliki hubungan sejarah dan budaya yang khusus dengan Suriname. Suku bangsa dan bahasa Jawa merupakan salah satu suku bangsa dan bahasa yang hidup di Suriname.
"Dengan bekal dan hubungan sejarah dan budaya yang khusus ini, menjadi sangat alami bagi Indonesia dan Suriname untuk memperkokoh hubungan bilateral di berbagai bidang, khususnya ekonomi dan pembangunan," ujar Menlu Retno.
Beberapa area kerja sama ekonomi yang didorong untuk diperkuat, antara lain pembangunan infrastruktur, pertambangan, energi, pengembangan perbankan Syariah, dan peternakan, khususnya inseminasi buatan.
"Indonesia sampaikan ketertarikannya untuk berpartisipasi dalam proyek pembangunan infrastruktur di Suriname, termasuk proyek-proyek yang mendapat pembiayaan dari Islamic Development Bank," ucap Menlu Retno.
Dalam upaya memanfaatkan berbagai peluang yang ada, delegasi bisnis Indonesia juga telah melakukan kunjungan ke Suriname pada Maret 2019. Beberapa area kerja sama yang mendapat perhatian delegasi bisnis Indonesia, antara lain di bidang pertambangan emas, pembangunan perkotaan, pembangunan solar panel untuk perumahan.
Pemerintah Indonesia juga menegaskan komitmennya untuk membantu Suriname dalam mengembangkan perbankan Syariah. Bank Indonesia telah mengirimkan tim ke Suriname guna memberikan pelatihan regulasi dan pengawasan perbankan syariah.
"Kerja sama di bidang perbankan syariah merupakan salah satu potensi kerja sama, dalam konteks ini, Bank Mandiri Syariah telah mendukung upaya peningkatan kapasitas di bidang 'risk management' dan accounting syariah," kata Menlu Retno.
Di bidang peternakan, pemerintah Indonesia juga telah menyampaikan komitmen untuk melakukan kerja sama inseminasi buatan ternak dalam rangka kerja sama South-South Triagular Cooperation, melalui Reverse Linkage dari Islamic Development Bank. Naskah perjanjian teknis itu rencananya akan ditandatangani pada paruh pertama 2019.
Selain di bidang ekonomi, salah satu area yang juga menjadi perhatian kerja sama Indonesia-Suriname adalah bidang pengembangan Pusat Pelatihan Diplomatik Suriname. Nota kesepahaman kerja sama pelatihan dan pendidikan diplomatik telah ditandatangani pada Desember 2018.
Pada Maret 2019, Indonesia telah mengirimkan tim guna memberikan pengalaman Indonesia dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan diplomatik.
Selama kunjungan, telah ditandatangani perjanjian bebas visa kunjungan singkat bagi pemegang paspor biasa. Perjanjian ini merupakan satu-satunya yang mencakup para pemegang paspor diplomatik, dinas, dan paspor biasa dalam satu perjanjian.
Perjanjian bebas visa kunjungan tersebut dan eratnya hubungan sejarah dan budaya diharapkan dapat menjadi dasar untuk memperkuat hubungan antara masyarakat kedua negara.
Baca juga: Indonesia bantu latih diplomat Suriname
Baca juga: Indonesia-Suriname revitalisasi kerja sama bilateral
Baca juga: Indofair 2017 perkuat kerja sama IKM Indonesia-Suriname
Baca juga: Indonesia jajaki kerjasama dengan Suriname di bidang peternakan
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019