Jakarta (ANTARA News)- Kurs rupiah pada pekan ini diperkirakan akan bergerak di level Rp9.400 akibat cukup kuatnya tekanan pasar dan BI tampaknya untuk sementara waktu cenderung membiarkannya sesuai dengan keinginan pasar. Pengamat pasar uang Edwin Sinaga di Jakarta, Selasa, mengatakan pelaku pasar lokal terus membeli dolar AS menjelang liburan panjang akhir tahun ini, akibatnya nilai tukar rupiah Indonesia terpuruk hingga jauh meliwati angka batas psikologis Rp9.400 per dolar AS, meski Bank Indonesia tetap menjaga mata uang lokal itu. Menurut dia, BI telah berusaha mempertahankan nilai tukar rupiah itu agar tetap di bawah level Rp9.400 per dolar AS, namun kuatnya aksi beli pelaku pasar ditambah pembelian dolar dari BUMN seperti Pertamina dan PLN mengakibatkan BI kesulitan. "Namun pada saat tertentu BI akan kembali masuk pasar, untuk mendongkraknya kembali," kata Edwin yang juga direktur perusahaan investasi PT Finan Corporindo. Ia mengatakan, rupiah pada awal tahun 2008 kemungkinan akan kembali menguat selain aktifnya BI bermain di pasar juga didukung oleh rencana bank sentral AS (The Fed) yang juga akan menurunkan suku bunganya lagi. "Kami optimis rupiah akan kembali menguat, karena pelaku cenderung melepas dolar AS yang mendorong rupiah menguat hingga ke posisi antara Rp9.300 per dolar AS sampai Rp9.400 per dolar AS. Rupiah pada Jumat (21/11) menembus di atas di atas level Rp9.400 per dolar AS mencapai Rp9.450/9.455 per dolar AS. Posisi rupiah akan mendorong BI kembali melepas cadangan agar rupiah tidak terpuruk lebih jauh sehingga masih berada di level Rp9.425 hingga Rp9.450 per dolar AS, katanya. Ia mengatakan, tekanan terhadap rupiah saat ini merupakan hal yang biasa terjadi menjelang akhir tahun ini. Namun pada tiga bulan pertama akan kembali terlihat bahwa rupiah akan terpuruk, selain gejolak harga minyak mentah juga ketidakstabilan politik di dalam negeri menjelang pemilihan umum (pemilu), katanya. Karena itu, lanjut dia pemerintah diharapkan dapat menjaga situasi politik menjelang pemilu yang memberikan kenyamanan menjaga pelaku pasar baik lokal maupun asing tetap bermain di pasar uang maupun saham. Dengan terkendalinya stabilitas politik maka rupiah diharapkan akan membaik didukung makin aktifnya investor asing menanamkan dananya di pasar domestik, katanya. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007