Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Ratusan korban bencana banjir bandang Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, sulit mendapat air bersih pascabencana banjir disertai lumpur menghantam wilayah itu yang terjadi pada hari Minggu (28/4).

Korban yang saat ini berada di lokasi pengungsian Dusun Tiga Desa Bangga atau bagian selatan Desa Bangga membutuhkan air bersih untuk di konsumsi setiap hari.

"Saat ini yang paling di butuhkan adalah air bersih," ucap Abdullah, salah satu korban bencana banjir bandang Desa Bangga, Senin.

Warga tidak dapat mengkonsumsi air sungai karena kotor dan berwarna cokelat. Sehari-hari korban di lokasi pengungsian dusun tersebut, hanya mengandalkan air yang didistribusikan melalui kendaraan operasional Dinas Sosial.

Ironisnya, korban yang telah kehilangan harta dan benda serta tempat tinggal, di kenakan biaya puluhan ribu/tandon untuk mendapat air. "Ada informasi dan warga korban di dusun tiga mengaku bahwa air yang di suplai kendaraan dinas sosial harus di bayar Rp20 ribu/tandon," sebut Abdullah.

Ia mengaku bahwa terdapat dua kendaraan dinas/operasional atau mobil tangki air milik dinas sosial yang menyuplai air untuk warga di pengungsian.

Keberadaan dua kendaraan penyuplai air tersebut, sangat membantu masyarakat, mengurangi beban korban serta memenuhi kebutuhan air bersih oleh korban.

Kondisi permukiman warga Desa Bangga pascabanjir bandang menghantam wilayah tersebut (Antaranews/Muhammad Hajiji)
Kondisi permukiman warga Desa Bangga pascabanjir bandang menghantam wilayah tersebut (Antaranews/Muhammad Hajiji)

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019