Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat setempat tidak berangkat ke Jakarta menjelang pengumuman hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, 22 Mei mendatang.
"Saya mohon kepada masyarakat Jatim ikut menjaga prestasi yang telah ditorehkan oleh penyelenggara Pemilu 2019 sehingga sukses, aman, dan damai," ujarnya di sela silaturahmi dan penyerahan santunan kepada keluarga penyelenggara pemilu yang meninggal dunia di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin.
Menurut dia, jika terdapat catatan-catatan pasca-Pemilu 2019, harus diselesaikan secara hukum dan sesuai dengan konstitusi, yakni mengajukan laporan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Massa dari sejumlah elemen memang berencana datang ke Jakarta saat pengumuman hasil pemilu sekaligus melakukan aksi. Namun, khusus dari Jatim telah diantisipasi, bahkan Polda Jatim dan jajaran telah menggagalkan rencana tersebut.
Gubernur Khofifah juga mengapresiasi dan berterima kasih kepada masyarakat Jatim yang telah menjaga dinamika dan partisipasi politik seiring dengan rasa aman serta kondusif di wilayahnya.
Terlebih, kata dia, pileg dan pilpres telah melalui proses sangat panjang, mulai pendataan pemilih, distribusi prasarana pemilu, pelaksanaan pencoblosan, hingga penghitungan suara.
Di sisi lain, gubernur atas nama Pemprov Jatim menyampaikan dukacita mendalam kepada 135 penyelenggara pemilu yang meninggal dunia.
"Mereka telah bekerja keras dalam penyelenggaraan Pemilu 2019 hingga jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia. Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan apresiasi," kata gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019