Presiden ACT Ahyudin melalui keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Yogyakarta, Senin, mengatakan bahwa kesiapsiagaan telah diwujudkan dengan pengerahan sukarelawan serta armada kemanusiaan ACT di titik-titik yang berpotensi krisis.
Ia mengatakan bahwa pihaknya telah menggodok strategi mitigasi risiko pengumuman hasil pilpres pada tanggal 22 Mei mendatang. Mitigasi di sini tentunya dalam konteks kemanusiaan. ACT bersiaga membantu masyarakat yang mungkin terkena dampak krisis.
"Insyaallah, untuk mengantisipasi kemungkinan buruk ini, kami mengerahkan ratusan sukarelawan dan belasan armada kemanusiaan di titik-titik krusial. Bersama, kita jaga Indonesia," kata Ahyudin.
Sementara itu, Senior Vice President ACT N. Imam Akbari menjelaskan bahwa ACT akan bersinergi dengan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) untuk menurunkan ratusan sukarelawan dengan berbagai kemampuan, termasuk tenaga medis. Hal ini untuk mengantisipasi adanya korban luka selama masa itu.
"Untuk memfasilitasi pergerakan sukarelawan dan kebutuhan logistik, kami menyiapkan pusat logistik dan kamp bagi para sukarelawan. Kami juga menyiapkan pusat komando yang diintegrasikan dengan dapur sentral, yang akan mengakomodasi sekitar dapur umum di sejumlah lokasi yang dekat pusat aksi," kata Imam.
Aksi kesiapsiagaan ini juga didukung armada-armada kemanusiaan yang diturunkan di lokasi-lokasi krusial. Puluhan armada itu meliputi Humanity Food Truck, Ambulans Pre-Hospital, Mobile Water Tank, mobil rescue double cabin, dan beberapa unit motor trail.
Selama kesiapsiagaan nanti, armada-armada ini dimaksimalkan sesuai dengan fungsinya.
Ambulans Pre-Hospital membantu tenaga medis dalam menangani korban luka. Mobil rescue dan motor trail membantu mobilisasi tim sukarelawan untuk menjangkau keadaan-keadaan darurat yang sulit diakses kendaraan roda empat.
Mobile Water Tank akan menyiapkan kebutuhan air bersih di lapangan, sementara Humanity Food Truck akan menyiapkan ribuan makanan siap santap. Aksi ini diperkirakan berlangsung selama beberapa hari.
Tidak hanya itu, ACT juga menyiapkan Indonesia Crisis Center (ICC) sebagai pusat informasi untuk melayani publik dan media terkait dengan krisis kemanusiaan yang diprediksi terjadi usai pemilu. ICC bertempat di Menara 165 lantai 9.
Syuhelmaidi Syukur selaku Senior Vice President ACT mengatakan keberadaan ICC amat penting mengingat pada momen 22 Mei nanti, kevalidan info amat dibutuhkan untuk menghindari kepanikan publik.
"ICC akan menyediakan info valid dari tim kami di lapangan sehingga bisa menjadi rujukan bagi publik selama momen pengumuman pilpres nantinya. Melalui ICC ini juga kita saling menggerakkan kepedulian pada masa krusial ini," kata Syuhelmaidi.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019