Jakarta (ANTARA) - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menegaskan, opsi yang dihadapi setiap orang pada era revolusi industri 4.0 adalah menjadi memimpin atau pengikut.

"Hal itu merupakan konsekuensi dari kemajuan peradaban dan teknologi yang saat ini memasuki revolusi industri 4.0. Setiap orang mau tidak mau, harus menerima aturan hidup, yakni kemajuan peradaban dan teknologi," kata Budiman Sujatmiko di Jakarta, Senin.

Budiman mengatakan hal itu pada diskusi "Mimbar Kebangsaan Kebangkitan Nasional: Bung Karno, Kebangkitan Nasional, dan Merawat Semangat Kebangsaan" di kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta.

Kegiatan Mimbar Kebangsaan Kebangkitan Nasionalisme guna memperingati 111 tahun Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 1808 - 20 Mei 2019.

Menurut Budiman, ada era revolusi industri 4.0, yang menjadi kekuatan adalah imajinasi dan daya, yang disadari atau tidak, dapat menentukan arah bangsanya.

"Pada era revolusi industri 4.0, siapa yang berimajinasi dan mampu merumuskan imajinasi menjadi teknologi itulah yang menjadi pemenang," ujar Budiman.

Ketua Inovator 4.0 itu menjelaskan, bahwa PDI Perjuangan harus mampu membangun kedaulatan data, karena kekuatan dan kedaulatan data sangat penting dalam menyambut era revolusi industri 4.0.

Dia menegaskan, kekuatan imajinasi, etika, dan matematikanya harus diberikan kepada anak bangsa, sebagai persiapan menghadapi era revolusi industri 4.0.

"Tidak ada kompas yang bisa menunjukkan ke mana arah yang baik bagi suatu bangsa kecuali imajinasi bangsa itu sendiri," ucap Budiman.

Sementara itu, pengamat politik Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi mengatakan, saat ini bangsa tengah berhadapan dengan persoalan penting di bidang politik, ekonomi, dan kebudayaan.

"Bangsa juga tengah berhadapan dengan era baru yang belum ada presedennya di masa lalu yakni revolusi industri 4.0," katanya.

Menurut dia, kemajuan teknologi internet, muncul dari perkembangan teknologi informasi. "Di sini memunculkan hyper connected, yang tentunya akan berhadapan dengan tantangan dan persoalan baru," ujar Airlangga.

Menurut Airlangga, salah satu persoalan yang harus diatasi adalah ketimpangan sosial, sehingga perlu meningkatkan kemakmuran bagi rakyat Indonesia.

Pada diskusi itu hadir juga Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019