New Delhi (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Prancis, Bernard Kouchner, pada Senin meletakkan sikap positif atas hubungan Prancis dengan India menjelang kunjungan Presiden Nicolas Sarkozy bulan depan, namun mengakui tidak ada esepakatan-kesepakatan yang akan ditangani. "Setelah kunjungan empat hari itu, saya rasa bahwa kami menjalin hubungan sangat erat, satu sama lain. Anda akan melihat bahwa presiden saya akan mempunyai banyak kepentingan bersama," katanya kepada para wartawan dalam bahasa Inggris. "Kami mempunyai banyak tujuan bersama," kata Kouchner. Menteri menyinggung Prancis berharap bisa menandatangani kesepakatan tenaga nuklir untuk keperluan sipil dengan India, di samping kerjasama di bidang pertahanan, transportasi, perubahan iklim dan kebudayaan. Tetapi saat ditanya apakah Sarkozy akan menandatangani suatu perjanjian dengan India, Kouchner menjawab, "itu rasanya masih belum mungkin." "Sayangnya, kami justru ingin menandatangani suatu perjanjian mengenai helikopter ...," tambahnya. New Delhi membatalkan transaksi pengadaan helikopter senilai 600 juta dolar dengan Eurocopter pada 6 Desember lalu. Eurocopter adalah bagian dari perusahaan antariksa raksasa Eropa EADS, yang akan memasok 197 helikopter kepada India. Sumber-sumber pada kementerian pertahanan mengatakan, Eurocopter menggunakan perantara lokal untuk transaksi ini meskipun India melarang penggunaan perantara dalam transaksi-transaksi pertahanan seperti itu. India kemudian meluncurkan tender baru dan Eurocopter berencana untuk mendapatkan tender kembali. "Kami mempunyai banyak tujuan yang sama dan masalah-masalah yang sama pula, mulai dari kapal selam sampai pesawat-pesawat tempur," kata Kouchner. Satu pengadilan India pekan lalu memerintahkan polisi segera menyelesaikan pemeriksaan bagi tuduhan-tuduhan bahwa suatu penyuapan telah dibayarkan senilai 2,4 miliar euro atau sekitar tiga miliar dolar untuk transaksi membeli kapal selam Scorpene buatan Prancis-Spanyol. Pemerintah Prancis membantah tuduhan-tuduhan itu. India dan Prancis akan membentuk satu komisi berkaitan dengan isu pertahanan itu sebelum rencana kedatangan Sarkozy pada 24 Januari, kata Kouchner. Paris juga mengharapkan bisa menandatangani satu transaksi nuklir dengan New Delhi segera setelah satu perjanjian yang melarang India yang diterapkan pengamat atom PBB dicabut. Tampaknya ada kejelasan pelaksanaan perjanjian India-Amerika Serikat akan mengakhiri sanksi yang telah berlaku selama tiga dasawarsa, yang dikenakan setelah New Delhi melakukan ujicoba senjata-senjata atomnya. Kedua pihak juga bekerjasama untuk membuka satu pusat kebudayaan India di Paris, kata Kouchner, demikian laporan AFP. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007