Solo (ANTARA) - PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo Surakarta menyatakan penurunan harga tiket pesawat sejauh ini tidak mendongkrak jumlah penumpang yang terbang melalui bandara tersebut.
"Penurunan tarif batas atas sudah diberlakukan sejak hari Sabtu lalu, tetapi tidak berpengaruh di sini. Jumlah penumpang kami hanya 3.000 per hari," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta Abdullah Usman di Solo, Senin.
Berdasarkan data, dikatakannya, jumlah penumpang pada hari normal sebelum mahalnya harga tiket pesawat mencapai 4.000 orang/hari. Ia berharap jumlah penumpang akan kembali normal mendekati Lebaran.
"Harapannya jumlah penumpang terus meningkat mendekati Lebaran mendatang," katanya.
Untuk mengantisipasi melonjaknya jumlah penumpang pada momentum mudik, dikatakannya, maskapai penerbangan sudah mengajukan penerbangan tambahan dengan rute Solo-Jakarta.
"Sejauh ini yang sudah mengajukan Lion Air. Kalau yang lain belum ada yang mengajukan. Untuk Lion Air akan mulai terbang pada H-7 Lebaran," katanya.
Sementara itu, akibat mahalnya harga tiket sejumlah maskapai penerbangan mulai mengurangi volume penerbangan reguler. Ia mengatakan sejak satu bulan yang lalu maskapai milik pemerintah Garuda Indonesia dan maskapai swasta Lion Air mengurangi frekuensi penerbangannya.
"Keduanya dari lima kali menjadi tiga kali sehari dengan rute Solo-Jakarta," katanya.
Ia mengatakan frekuensi penerbangan mengalami penurunan karena tingkat keterisian pesawat hanya di bawah 60 persen.
Sebelumnya, terkait dengan penurunan harga tiket, Kementerian Perhubungan RI telah mengeluarkan keputusan terkait tarif batas atas sebesar 12-16 persen. Sebagaimana diketahui, keputusan tersebut berlaku paling lambat 18 Mei 2019.
Baca juga: AP I kehilangan 3,5 juta penumpang karena tiket pesawat mahal
Baca juga: Legislator harapkan harga tiket pesawat terjangkau jelang Lebaran
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019