Yogyakarta (ANTARA News) - Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2008 seyogyanyanya jangan menimbulkan kesan seakan akan situasinya menakutkan dan ada kekhawatiran akan terjadi sesuatu yang luar biasa, kata Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), KRT Kamaludiningrat di Yogyakarta, Senin malam. Berkaitan dengan pengamanan Hari Raya Natal dan Tahun Baru yang dinilai sangat ketat, ia mengatakan mestinya aparat keamanan menyikapi hari besar keagamaan ini dengan sikap wajar dan tidak perlu berlebihan dengan mengerahkan seluruh kekuatan yang ada. "Jika melihat pengamanan yang luar biasa ketatnya itu maka justru akan membuat masyarakat merasa khawatir akan terjadi sesuatu yang menakutkan. Padahal, upacara Natal merupakan sesuatu yang rutin tiap tahun seperti halnya hari raya keagamaan lainnya," ujarnya. Ia mengatakan, MUI mendukung upaya pemerintah dalam hal ini aparat keamanan untuk mengamankan perayaan keagamaan seperti Hari Raya Natal karena memberikan rasa aman kepada masyarakat merupakan kewajiban pemerintah. Namun demikian, jangan justru upaya pengamanan tersebut mengesankan ada kekhawatiran terjadi serangan atau kerusuhan apalagi sampai mencurigai sebab akan menimbulkan masalah lain. "Saya optimis perayaan ibadah Natal bagi umat Nasrani akan berjalan lancar dan aman, bahkan hingga perayaan malam pergantian tahun," katanya. Menurut dia, antar-umat beragama justru saling menjaga dan mengamankan jalannya upacara ibadah keagamaan. Sebab semua umat beragama tidak menginginkan terjadinya kerusuhan saat mereka menjalankan ibadahnya. Dengan pengamanan yang terlihat wajar, justru akan membuat masyarakat lebih merasa aman dan tidak merasa ketakutan atau khawatir dalam menjalankan ibadahnya, kata Kamaludiningrat.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007