Manado (ANTARA News) - Replika bangunan Gereja terbuat dari 6000 ton gula aren, ikut menarik perhatian sejumlah warga di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), merupakan aksi kreatifitas sejumlah petani memamerkan hasil komoditi pertaniannya.
"Replika Gereja sangat unik dan memiliki seni tinggi itu, memiliki penuh makna jelang perayaan Natal 25 Desember 2007 dan Tahun Baru 1 Januari 2008," kata Heydi, salah satu pengunjung saat menyaksikan replika di Manado Convention Center (MCC), Senin.
Replika gula aren itu, selain mengangkat seni dan budaya jelang hari besar umat beragama, petani asal Motoling, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), turut mengangkat potensi dan sumber daya alam pertanian di daerah tersebut yang bisa dijual ke daerah lain atau mancanegara.
Apalagi replika bangunan Gereja itu telah dicatat pada Museum Rekor Indonesia (MURI) pada tanggal 22 Desember 2007, karena sangat unik dan pertama dilakukan di Indonesia.
"Pencatatan rekor MURI itu, bagian dari upaya petani di Minsel, mengangkat budaya dan potensi alam untuk dikembangkan lebih jauh," kata Ketua Dewan Seni dan Budaya Sulut, Kombes (Pol) Benny Mamonto.
Pengerjaan replika Gereja dari gula aren itu, memakan waktu selama 11 jam, dengan persiapan pelaksanaan selama delapan hari, dari Desa Wanga Amongena, Kecamatan Motoling, Kabupaten Minsel.
"Ide kreatifitas ini timbul dari sejumlah petani, untuk mengangkat gula aren agar lebih dikenal masyarakat luas, " kata petani asal Motoling, Joutje Pondaag, sambil menyebut ada 58 petani yang tergabung pada kelompok tani pemberdayaan pemerintah Minsel.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007