Jakarta (ANTARA News) - Departemen Kesehatan (Depkes) menyatakan perbaikan pelayanan kesehatan bagi jemaah haji telah berhasil menekan angka kematian jemaah haji hingga 50 persen. Sekretaris Jenderal Depkes Sjafii Ahmad, yang melakukan pemantauan dan evaluasi langsung pelayanan kesehatan jemaah haji di Arab Saudi pada 23 Desember 2007 mengemukakan hal itu dalam siaran pers Pusat Komunikasi Publik Depkes yang diterima ANTARA News di Jakarta, Senin. "Tahun 2006 jumlah kematian jemaah haji mencapai 318 orang sedangkan pada 2007, hingga tanggal 23 Desember 2007 jam 9 waktu Makkah, hanya terjadi 161 kematian," katanya. Menurut Sjafii, itu terjadi karena pelayanan kesehatan yang diberikan kepada calon jemaah haji sejak di tanah air, di kelompok terbang serta setibanya mereka di Arab Saudi membaik. Perbaikan pelayanan kesehatan haji tersebut, menurut dia, dilihat dari indikator penilaian pelayanan kesehatan terhadap pergerakan massa dalam jumlah besar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni angka kematian dan kejadian luar biasa penyakit. Angka kematian jemaah haji tahun ini, seperti telah dikatakan, lebih rendah dibanding tahun 2006 dan hal tersebut tidak lepas dari kesiapsiagaan sistem pelayanan kesehatan dan kompetensi tenaga kesehatan yang bertugas, kata Sjafii. Sampai saat ini, ia melanjutkan, juga tidak terjadi kejadian luar biasa (KLB) penyakit atau KLB gangguan kesehatan yang lain pada jemaah haji Indonesia. "Indikator ini merupakan sinyal bermakna yang menunjukkan bahwa telah terjadi perbaikan-perbaikan pelayanan kesehatan jemaah haji, walaupun masih dijumpai adanya kekurangan di lapangan," katanya. Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini pihaknya menyiapkan sarana kesehatan dan tenaga kesehatan profesional dalam jumlah dan kualitas yang memadai. Sesuai standard WHO, Departemen Kesehatan menempatkan seorang dokter dan dua perawat dalam setiap kloter. Semua tenaga kesehatan haji yang direkrut pun memiliki kemampuan ATLS (Advanced Trauma Life Support) dan ACLS (Advanced Cardiac Life Support) untuk penanganan keadaan darurat. Ia juga mengatakan, agar tenaga kesehatan dapat bekerja lebih profesional, mulai tahun ini pemerintah memberi honorarium sebesar 50 dolar AS per hari, meningkat meningkat 101 persen dibanding tahun sebelumnya. Pihaknya, lanjut dia, juga melakukan pembinaan kesehatan secara intensif kepada calon jemaah haji supaya mereka mampu memelihara fitalitas tubuh sehingga terhindar dari gangguan kesehatan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007