Jakarta (ANTARA) - Turnamen ATI Ciputra Golfpreneur Junior World 2019 akan memasukkan aturan baru pertandingan untuk pemain berdasarkan peraturan yang diberikan The Junior Golf Tour of Asia (JGTA) sebagai bentuk peningkatan standar dan kualitas turnamen yang sudah digelar sejak 1993 tersebut.
"Tentu ada perubahan setelah JGTA terlibat. Untuk format yang dulu 72 hole sekarang 54. Tapi tidak mengurangi tingkat kesulitan bagi pemain karena ada trap-trap yang cukup banyak. Sehingga pemain nanti bisa lebih detil untuk menentukan jarak pukulan," tutur Direktur Turnamen ATI-CGJW 2019 Rizal Arya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Menurut dia, dengan terlibatnya JGTA maka standar turnamen diharapkan meningkat baik dari sisi pemain maupun pembinaan calon atlet nasional.
Sehubungan dengan perubahan regulasi ini, PB Persatuan Golf Indonesia menyebut peraturan baru tersebut bisa berdampak positif bagi perkembangan bibit atlet golf nasional.
"Di pembinaan kami punya program pengembangan nasional, yang salah satunya dari kelas junior. Turnamen ini kami anggap sangat penting untuk feedback di masa datang, bahkan sudah ada beberapa pegolf junior yang punya potensi bagus," tutur Ketua Bidang Pembinaan PB PGI Ari Hidrijantoro dalam kesempatan yang sama.
PB PGI pun sangat mengapresiasi turnamen yang akan berlangsung pada 21-23 Mei ini.
Perubahan lainnya dalam ATI-CGJW 2019 antara lain kategori umur yang semula empat divisi kini menjadi tiga divisi, hari pertandingan yang menjadi tiga hari dari sebelumnya empat hari, serta ketentuan pelarangan penggunaan caddy bagi peserta berusia 12-18 tahun.
Dengan perubahan ini diharapkan para pegolf muda bisa lebih tertempa dalam tingkat kompetisi internasional yang lebih ketat.
Baca juga: Golf car mudahkan difabel dan lansia menuju lokasi kampanye Jokowi
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019